Jumat, 21 Januari 2011
Universitas Canberra Larang Air Minum Kemasan
VIVAnews - Universitas Canberra, Australia, memutuskan melarang penjualan botol plastik di kampusnya. Larangan ini total berlaku 22 Maret 2011 ini.
Universitas ini mengikuti langkah kota Bundanoon di New South Wales, Australia, yang pada 2009 lalu menjadi berita internasional setelah melarang minuman botolan.
Wakil Rektor Universitas Canberra, Stephen Parker, menyatakan, nanti kampus menyediakan kran air minum, tempat pengisian ulang air minum, di mana para akademia bisa mengisi botol atau gelas mereka sendiri. "Air kran terbukti memiliki akibat lingkungan yang lebih rendah daripada air botolan," kata Parker. "Hanya 43 persen botol plastik yang didaur ulang," kata Parker dilansir the Australian.
Sementara, kata Parker, kampus sendiri memiliki persediaan air segar yang sehat dalam jumlah melimpah. "Tak ada keperluan mahasiswa atau karyawan untuk membeli air minum botolan," katanya.
Universitas Canberra sendiri diperkirakan menghabiskan 140.000 air minum botolan yang dikonsumsi 13.000 mahasiswa dan karyawannya. Pelarangan dimulai pada Jumat 21 Januari 2011 ini, namun 22 Maret nanti dipastikan tak ada sama sekali.
Menurut kantor berita Australia, AAP, pelarangan ini merupakan yang terbesar di Australia dan pertama kali dilakukan sebuah universitas.
"Dengan memasok air gratis dan murah, Universitas akan menolong mahasiswa untuk menghentikan kebiasaan air minum botolan yang menghabiskan uang rakyat Australia setengah miliar dolar setahun," kata pendiri kelompok lingkungan Do Something, John Dee, mengomentari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar