Sabtu, 22 Desember 2012

KOMPAS.com - Albert Einstein (1879-1955) bukan entomologis. Ia juga bukan peternak lebah. Namun, kutipannya yang dianggap kontroversial adalah tentang lebah.




Kutipan sang genius, penemu teori relativitas; konsepsi baru tentang waktu, itu adalah ”Kalau lebah menghilang dari permukaan bumi, manusia hanya punya sisa waktu hidup empat tahun. Tak ada lagi lebah, tak ada lagi penyerbukan, tak ada lagi tumbuhan, tak ada lagi hewan, tak ada lagi manusia.”



Kutipan apokaliptik di koran-koran besar dunia sejak tahun 1994 itu memicu perdebatan tentang otentisitasnya. Orang melupakan pesannya: tanpa jutaan organisme yang bekerja dalam konser kehidupan, biosfer tidak berfungsi. Tak ada oksigen untuk bernapas, air bersih untuk diminum, tanah subur untuk menanam, hasil yang bisa dipanen, dan makanan untuk dimakan.



Lebah menghilang

 
Tahun 2006, publik di Eropa dan Amerika Serikat dihebohkan laporan The Daily Telegraph tentang colony collapse disorder (CCD). Bank agribisnis, Rabobank, menyatakan, koloni lebah yang gagal bertahan pada musim dingin tahun 2011 di AS naik 30-35 persen dari 10 persen. Hal yang sama terjadi di Amerika Latin.



Di Jerman, Asosiasi Peternak Lebah menyatakan, populasi lebah menurun sampai 25 persen. Di beberapa wilayah, lebah bahkan menghilang tanpa bekas. Mereka menduga ada sejenis racun yang menghancurkan koloni-koloni lebah, selain meluasnya penggunaan benih transgenik yang melemahkan sistem tubuh lebah dan membunuhnya.



Profesor Keith S Delaplane dari Departemen Entomologi University of Georgia, Athens, AS, dalam artikelnya, ”On Einstein, Bees and Survival of Human Race” (2010), menulis bahwa hancurnya koloni lebah tak hanya menjadi keprihatinan peternak lebah. Hal terpenting bukan madu, melainkan penyerbukan, dan terkait pasokan pangan.



Meskipun demikian, pernyataan Einstein tetap dianggap berlebihan. Bukankah tanaman pangan seperti jagung, gandum, dan padi diserbuki oleh angin? Benarkah kehidupan manusia bergantung pada lebah?



Produk karbohidrat seperti jagung, gandum, dan padi adalah bahan pangan penting, tetapi manusia butuh keragaman makanan.



Entomologis SE McGregor dalam Insect Pollination of Cultivated Crops Plants (1976) menyatakan, ”Sepertiga dari makanan kita, langsung atau tak langsung, bergantung pada produk dari tanaman yang diserbuki serangga. Lebah madu berperan atas tiap kunyahan ketiga dari makanan yang kita kunyah.”



Semakin penting



Sejak tahun 1976 sudah diperkirakan, ekonomi dunia akan dipicu perdagangan daging sapi, produk susu, minyak biji-bijian, dan buah-buahan. Hasil pertanian dan peternakan semakin menjadi santapan penting manusia meski tak bisa digeneralisasi.



Oktober tahun lalu, National Academy of Sciences mengindikasikan, sektor pertanian AS terlalu bergantung pada lebah madu sebagai penyerbuk. Reuters melaporkan, produksi pertanian AS yang bergantung pada lebah mencapai 15 miliar dollar AS per tahun, hampir sepertiga produk pertanian pangan di AS.



Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), sepanjang 1961-2006 produksi makanan global dari tanaman yang diserbuki hewan—80 persennya oleh lebah madu—berkisar 5 persen di negara maju dan 8 persen di negara berkembang.



Delaplane menulis, 75 persen tanaman di dunia mengambil manfaat sampai tingkat tertentu pada penyerbukan oleh hewan dan hanya 10 persen dari 75 persen tergantung sepenuhnya dari penyerbukan oleh hewan.



Akan tetapi, kebutuhan pada bahan makanan dari tanaman yang diserbuki hewan terus tumbuh, dari 3,6 persen tahun 1961 menjadi 6,1 persen tahun 2006. Semakin banyak orang suka es krim, tar blueberry, cokelat almond, kopi, dan berbagai jenis buah.



Maka Indeks PBB tentang Harga Pangan menjadi semakin penting untuk mengetahui seberapa risiko berkurangnya lebah madu memengaruhi ketahanan pangan.



Kendati demikian, karena tanaman yang bergantung pada penyerbukan hewan cenderung rendah tingkat produksinya dibandingkan yang tak bergantung pada penyerbukan, bahkan jauh lebih rendah dibandingkan hasil tunai pengerukan perut bumi dan penggundulan hutan, habitat mereka makin terusik.



Jaring kehidupan




Perubahan iklim yang dampaknya makin jelas menjadi ancaman paling serius terhadap kehidupan. Sebagian besar dipicu keserakahan manusia yang membongkar perut bumi, menguras lautan, mencipta dan menggunakan bahan kimia dan benih rekayasa genetika dalam pertanian, serta membangun infrastruktur yang merangsek ke hutan. Hasil ikutannya adalah serbuan spesies asing, polusi, kekeringan, dan bencana, yang menghancurkan habitat satwa dan serangga liar.



Di Molo, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, sampai akhir tahun 1990-an, sarang lebah bergelantungan di ranting-ranting pohon madu. Lebah bahkan membuat koloninya di batu.



Namun, pembongkaran batu marmer di gunung-gunung batu yang makin eksploitatif sejak tahun 2000-an menghancurkan bukit- bukit hijau. Keindahan daerah pegunungan tersubur di wilayah Timor dengan keragaman hayati di hutannya habis dilumat.





”Lebah hilang, sekitar 75 persen pohon madu habis,” ungkap Nifron Ba’un (33). ”Semua hancur, termasuk ritual adat dan kegiatan yang terkait alam. Kebersamaan hilang, tak ada lagi yang dipanen bersama.”



Kompleksitas yang menakjubkan dan keelokan alam adalah hasil dari rentang panjang evolusi, dirayakan berbagai komunitas di pojok-pojok bumi dengan berbagai ritual yang digolongkan sebagai sisa-sisa pagan.



”Kami sudah melakukan ritual memanggil lebah, tetapi belum berhasil. Masyarakat makin tak yakin pada ritual adat karena dikafirkan agama,” ujar Nifron.



Dalam penghancuran alam, pernyataan Einstein sungguh telak, ”Hanya dua hal yang abadi, semesta dan kebodohan manusia. Namun, aku tak yakin dengan yang pertama.”



Sumber :Kompas Cetak

Mampukah Manusia Lari dari Kiamat?

KOMPAS.com — Kiamat oleh beberapa kalangan diprediksikan akan terjadi pada Jumat (21/12/2012) nanti. Jika kiamat terjadi saat itu, kemungkinan besar spesies manusia memang akan punah. Namun, jika kiamat terjadi kali lain, mampukah spesies manusia menyelamatkan diri?




Salah satu teori kepunahan massal di Bumi yang dikenal dalam ilmu pengetahuan adalah berubahnya Matahari menjadi bintang raksasa merah karena menua dan kehabisan energi. Peristiwa tersebut akan terjadi sekitar 5 miliar tahun kemudian.



Jika kiamat yang dimaksud adalah apa yang akan terjadi saat Matahari menua, maka kesempatan manusia untuk menyelamatkan diri, menurut dosen kosmologi Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W Premadi, "Mungkin saja. Ini bukan sesuatu yang sangat mustahil".



Nana mengatakan, "Jika kita berbicara hal ini, maka terkait dengan bagaimana manusia sebagai makhluk berakal mengupayakan diri untuk membuat teknologi. Kita bisa saja mengembangkan pesawat ulang alik untuk terbang ke planet lain atau bulan planet di Tata Surya."



Kemungkinan manusia untuk menyelamatkan diri di masa itu boleh jadi sangat besar. Kini, manusia sudah bisa mengembangkan pesawat ke luar angkasa. Antara tahun 2025-2030, telah ada target untuk mendarat di Mars. Lima miliar tahun mendatang, terbang ke planet lain bisa jadi dianggap mudah.




Tujuan eksodus



Melarikan diri dari kiamat mungkin terdengar futuristik dan sangat mustahil. Namun, tanpa sadar manusia telah mengembangkan teknologi untuk mengupayakannya. Manusia juga sudah punya pengetahuan untuk menetapkan tujuan pelarian.



Salah satu tempat yang bisa dituju adalah Mars, planet "favorit" manusia saat ini. Christopher McKay, peneliti dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA mengatakan bahwa manusia bisa mengatasi kendala lingkungan Mars dan hidup nyaman selama 4,5 miliar tahun tambahan.



McKay seperti diberitakan Discover Magazine, 28 Februari 2012, mengatakan, manusia bisa memproduksi gas rumah kaca di Mars, menghangatkan iklim Mars hingga air di planet itu mencair dan atmosfernya lebih mendukung.



Jika Mars sudah tak mendukung, manusia bisa pergi ke bulan Jupiter, Europa. Saat Europa tak lagi mendukung, bulan Saturnus, Titan, bisa menjadi tujuan selanjutnya. Setidaknya, manusia bisa tinggal di Tata Surya sebelum bintang raksasa merah berubah menjadi katai coklat.



Selain planet-planet di Tata Surya, manusia juga bisa menuju planet lain di Galaksi Bimasakti. Salah satunya adalah planet di bintang Proxima Centauri. Bintang itu merupakan katai merah yang bisa berumur 4 triliun tahun dan berjarak 4,2 tahun cahaya dari Bumi.



Saat ini memang belum dikonfirmasi adanya planet yang mendukung kehidupan di sekitar Proxima Centauri. Namun, katai merah adalah bintang yang umum di Bimasakti. Jika Proxima Centauri memang tak menyediakan planet layak huni, masih banyak pilihan lain.



Astronom memprediksikan, semesta akan "mati" 100 triliun tahun kemudian. Saat itu, semesta menjadi sangat gelap dan dingin. Namun, dalam kondisi semesta tersebut, manusia masih mampu mengupayakan kehidupan.



Perkembangan terbaru dalam kosmologi menunjukkan, semesta tidak cuma satu, diperkirakan bisa mencapai 10.500. Manusia bisa menuju semesta lain melewati wormhole, semacam gerbang ke semesta lain.



Nah, ada banyak skenario yang bisa disusun manusia untuk selamat dari bencana besar. Anda percaya manusia bisa mengupayakannya?

Truk Besar Dilarang Lewat Pantura, INSA Siap Sediakan Kapal

Jakarta - Pemerintah makin matang mempersiapkan aturan pelarangan truk-truk besar (container) untuk lewat jalan Pantai Utara (pantura) dan dialihkan lewat jalur laut. Sampai saat ini armada kapal dinyatakan siap.




Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Divisi Humas dan Promosi Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), Edib Muslim kepada detikFinance, seperti dikutip, Jumat (21/12/12).



"Kepada kawan-kawan di dunia bisnis sudah kita komunikasikan. INSA (Asosiasi Perusahaan Pelayaran Indonesia/Indonesian National Shipowners Association) menyatakan sudah siap," ungkap Edib.



Dia menambahkan, kapal-kapal akan dipersiapkan baik dari pihak BUMN ataupun swasta. Menurutnya, hal ini akan dipermudah mengingat harga kapal di Eropa sudah lebih terjangkau dan mudah diakses.



"Terlebih dengan banyaknya kapal-kapal di eropa yang lebih accesible yang harganya lebih bersaing untuk kita sewa atau beli tapi itu terpulang ke kawan-kawan INSA," lanjutnya.



Selain itu, dari sisi infrastruktur pelabuhannya, Edib mengaku juga sedang dipersiapkan. Aturan pengalihan ini pun ditujukan untuk memberdayakan pelabuhan-pelabuhan yang selama ini kurang hidup.



"Kalau saya bilang teman-teman dari INSA mereka siap-siap aja. Apakah itu BUMN atau swasta mereka siap-siap saja terlebih dengan banyaknya kapal-kapal di eropa yang lebih accesible yang harganya lebih bersaing untuk kita sewa atau beli tapi itu terpulang ke kawan-kawan INSA," ujarnya.



"Kita gunakan roro feri, yang keluarnya dari samping kita bawa kontainernya. Tapi karena jenisnya Roro Feri akan mampu juga membawa barang-barang jenis lain. Apakah itu container, bisa kita lakukan sama-sama. Ini bukan revolusi negara-negara lain sudah melakukan itu, Norwegia sudah lakukan itu, negara-negara Skandinavia sudah, saya pikir nggak ada salahnya kita sebagai negara kepulauan. Bukan ngikutin tapi kita harus bisa menjadi contoh dong buat dunia kalau kita bisa berhemat emisi kita ke lingkungan hidup," jelasnya.



Menurutnya, untuk wilayah Jakarta tak akan lagi bergantung pada Pelabuhan Tanjung Priok. Muara Angke dan Dermaga Marunda yang selama ini kurang terjamah, akan diberdayakan.



"Jadi kalau Tanjung Priok kan sudah Crowded, jangan kita loading lagi. Di daerah nggak maslaah, Lamongan, Kendal itu ready, yang justru kita persiapkan yang kiri kanan ibu kota," katanya.



Seperti diketahui, pemerintah akan melarang truk-truk besar untuk lewat jalan Pantai Utara dan akan dialihkan lewat laut menggunakan kapal Roro Feri. Aturan ini bertujuan meminimalisir penggunaan BBM berlebih di darat, mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas, meminimalisir resiko rusaknya jalan raya, serta menambah daya saing logistik pelabuhan       Sumber : Detik

Cara Burung Jantan Bohong untuk Memikat Pasangan

KOMPAS.com - Sama seperti para pria yang berupaya tampil maksimal saat mereka sedang berupaya merebut hati calon pasangannya, burung-burung jantan juga melakukan hal yang serupa. Sebagai contoh, Zebra Finch (Taeniopygia guttata) menggunakan nyanyian untuk membohongi burung betina yang baru mereka temui dengan berpura-pura bahwa mereka berada dalam kondisi fisik yang sempurna.




Burung-burung ini bertingkah seolah-olah mereka lebih sehat dibanding sebenarnya di hadapan betina yang baru dikenal. Namun, kepada pasangannya sendiri, yang sudah mampu membedakan kondisi fisik sebenarnya dari burung jantan yang bersangkutan dari suara nyanyian mereka, para pejantan ini tidak lagi berpura-pura.



Sasha Dall, peneliti dari University of Exeter, Inggris, menyebutkan, bernyanyi merupakan metode ujian yang sangat handal untuk mengetahui kondisi para burung karena aktivitas tersebut membutuhkan banyak energi. Burung jantan yang sehat dan kuat diketahui mampu bernyanyi dengan suara yang lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama. Inilah yang membuat para burung betina tertarik.



Dalam studinya, Dall dan timnya serta peneliti dari Universite de Bourgogne, Prancis mengamati 91 ekor burung Zebra Finch jantan dan 91 betina dalam sebuah koloni dari kawasan Prancis dan 12 pasang Zebra Finch dari kawasan Inggris. Kondisi fisik tiap-tiap burung mereka catat.



Peneliti kemudian membuat video rekaman saat burung jantan dan betina saling berjumpa, baik untuk durasi pertemuan yang sebentar ataupun dalam durasi cukup lama. Peneliti lalu membandingkan pula situasi jika para burung jantan dan betina saling bertemu dengan pasangan yang sudah dikenal ataupun dengan pasangan yang belum mengenal satu sama lain.



Mereka juga memonitor dan memantau apakah para burung menunjukkan tanda-tanda saling tertarik dan melanjutkan ke tahapan berikutnya, yakni berketurunan.



Ternyata, diketahui bahwa tidak ada beda antara nyanyian burung jantan jika bertemu dengan burung betina yang baru mereka jumpai baik dalam durasi singkat ataupun lama. Burung jantan yang dalam kondisi tidak sehat akan coba “menipu” calon pasangan dengan menggunakan berbagai variasi nyanyian agar memberikan kesan yang baik di mata para betina yang baru mereka temui.



Tetapi, saat burung jantan itu berada di dekat pasangan hidupnya, burung jantan yang dalam kondisi sehat bernyanyi dalam nada yang lebih tinggi dibandingkan dengan burung jantan yang dalam kondisi tidak fit. Burung jantan yang dalam kondisi buruk tidak berupaya bernyanyi dengan lebih indah bagi pasangan hidupnya.



“Ini merupakan penelitian pertama yang menemukan bukti bahwa ada hubungan antara kondisi tubuh pejantan dan perbedaan nyanyian saat mereka bertemu dengan burung betina,” kata Morgan David, ketua tim peneliti yang melaporkan temuan itu di jurnal Proceedings of the Royal Society B.



“Temuan ini bisa menghadirkan implikasi yang signifikan untuk mempelajari lebih lanjut evolusi dari pola perkenalan, seperti nyanyian burung,” ucapnya

Obama Punya Pesawat Anti Kiamat Rp 2,1 Triliun

Jakarta - Pesawat ini dikabarkan bisa menahan imbas ledakan nuklir dan serangan asteroid. Tak hanya itu, pesawat ini juga bisa terbang seharian tanpa perlu mengisi bahan bakar.


Presiden AS Barack Obama bisa menjalankan negara dan perang lewat pesawat 'anti kiamat' senilai US$ 223 juta atau Rp 2,1 triliun ini.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat (21/12/2012), angkatan udara AS telah memberikan pertanan tercanggih untuk pesawat tersebut, sehingga Presiden AS bisa terlindungi dalam situasi gawat sekalipun.

Untuk benar-benar melindungi presiden, pesawat ini dilengkapi oleh perisai elektromagnet dan radiasi yang bisa diluncurkan dalam hitungan menit sebagai perlindungan. Pesawat ini terus siaga selama 24 jam tiap harinya untuk melindungi presiden jika ada kondisi darurat.

Tak seperti pesawat kepresidenan AS yang biasa yaitu Air Force One, pesawat 'anti kiamat' ini dibangun untuk menjalankan pemerintahan dan militer dari udara apabila terjadi perang nuklir, karena dilengkapi dengan sistem anti serangan nuklir.

Pesawat modifikasi dari Boeing 747 ini dikabarkan terakhir terbang saat tragedi penyerangan 9/11 lampau. Peralatan di dalam pesawat ini sangat kuat, terutama pendingin udara yang dibuat khusus untuk menjaga peralatan di dalamnya tetap dingin.

Untuk berjaga-jaga, selalu ada orang yang siap siaga tidur di dekat pesawat tersebut, sehingga jika ada situasi darurat, dalam waktu 5 menit pesawat sudah bisa diluncurkan, seperti yang terjadi saat serangan 9/11       sumber : Detik

Jumat, 21 Desember 2012

Keindahan Nusantara



KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun, setelah menjalani ujian akhir sekolah, kita pasti ingin santai. Pelatihan jurnalistik dengan tema Keindahan Nusantara menjadi salah satu kegiatan yang dipilih MuDAers dari Bekasi, Jawa Barat.

Sambil menikmati pameran foto Ekspedisi Cincin Api yang digelar di lobi Kantor Redaksi Kompas, Jalan Palmerah Selatan 26-28, Jakarta, mereka mendapat pengetahuan tentang jurnalistik.

Sejak sekitar pukul 09.00, Rabu (19/12), sekitar 100 siswa SMA An Nur, Madrasah Aliyah (MA) Unggulan An Nur, dan SMK Mandiri, Bekasi, sudah memenuhi lobi gedung. Mereka bersiap mengikuti pelatihan jurnalistik yang digelar di antara foto-foto hasil Ekspedisi Cincin Api yang dilakukan Kompas di Tanah Air, selama setahun lalu.

Pelatihan jurnalistik buat MuDAers tersebut, merupakan kerja sama Kompas dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara, Bekasi.

Selama sekitar dua jam, peserta pelatihan mendapat materi pengenalan jurnalistik dasar dari wartawan Kompas, Agus Hermawan. Mereka juga mendapat pengetahuan tentang fotografi dari pewarta foto Kompas, Raditya Helabumi.

Suasana pelatihan memang seru dan heboh. Apalagi setiap penanya, mendapat suvenir dari Kompas MuDA. Enggak cuma mendapat pengetahuan baru tentang jurnalisme warga dan fotografi, tetapi peserta pelatihan juga langsung mempraktikkannya. Dalam waktu sekitar satu jam, mereka diminta untuk menulis dalam selembar kertas dan membuat foto dari kamera masing-masing.

Ada peserta yang dengan kesungguhan hati menulis dan memotret sebaik mungkin. Tetapi sebagian lainnya ada yang sekadar memenuhi ”kewajiban”. Misalnya, ada peserta yang hanya menulis dalam dua alinea pendek, kisahnya berkaitan dengan apa yang terjadi di Tanah Air.

Namun salah satu peserta, Eryan Razha Syuhada dari MA An Nur, bahkan sudah menyiapkan karya fotonya dari rumah. Dia memotret suasana di sekitar rumahnya, kawasan Kaliabang, Bekasi.

Sementara sekelompok siswi SMA An Nur sibuk berdiskusi mengenai apa yang hendak mereka tuliskan tentang keindahan Nusantara. Beberapa di antara mereka menuliskan kerangka tulisan, yang lainnya urun bicara tentang apa saja isi tulisannya.

”Menulis itu gampang-gampang susah ya,” kata Novi Agustina, siswi SMA An Nur yang baru berhasil menuliskan beberapa kalimat dalam waktu hampir satu jam.


Menggali potensi

Salah seorang panitia acara tersebut, Egis Yulianti, mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara mengungkapkan, pelatihan jurnalistik bagi siswa setingkat SMA ini menjadi alternatif kegiatan untuk mendorong pelajar mengembangkan bakat dan minatnya di dunia jurnalistik.

”Anak muda sudah terbiasa dengan media sosial, jadi mereka sebenarnya bisa menulis. Sayang kalau potensi yang sudah ada itu tak berkembang hanya karena mereka tidak tahu bagaimana caranya,” kata Egis.

Untuk itu, panitia membebaskan siapa pun siswa mengikuti pelatihan jurnalistik. Kesempatan ini tak hanya dibuka bagi pelajar yang aktif mengisi majalah dinding di sekolah, atau mengikuti ekskul jurnalistik.

Destriani (16), siswi kelas XII SMK Mandiri, bercerita, dia langsung mendaftarkan diri ikut pelatihan jurnalistik setelah kesempatan itu diumumkan di sekolahnya. ”Saya pengin tahu dunia jurnalistik, meskipun selama ini di sekolah saya mengambil ekskul teater dan tari saman,” ujar Destriani.

Setelah mendapatkan pengetahuan tentang jurnalistik, dia berkomentar, ”Jadi penulis itu berarti kita mesti punya wawasan yang luas, mesti rajin membaca. Menulis memaksa kita jadi suka membaca ya...”

Sari Utami (16), juga siswi kelas XII SMK Mandiri, menambahkan, kiat menuangkan dulu semua isi pikiran baru kemudian memilah-milahnya, adalah tip baru baginya. Saat diminta menulis dan mengirimkannya kepada Kompas MuDA, jawab dia, ”Saya baru belajar, takut enggak bisa memenuhi standar Kompas.” Padahal enggak gitu kok, ayo berani menulis nanti pasti tim Kompas MuDA membantu dan membimbing.

Sementara bagi Muhammad Farhan Rizaldy (16), siswa kelas X MA An Nur, waktu yang disediakan panitia terlalu singkat. Dia tak punya kesempatan bertanya tentang sudut pandang yang harus dipilih seseorang saat mengambil foto.

Adapun Mochamad Devghan (17), siswa kelas XI MA An Nur, justru lebih tertarik dengan pameran foto Ekspedisi Cincin Api. ”Foto-fotonya menarik, sayang informasi tentang kisah-kisah di balik foto itu kurang banyak. Info yang pasti ada cuma tempat dan waktu foto itu dibuat,” ujar Devghan.

Bagi Maulana, salah seorang guru pendamping dari MA An Nur, kegiatan semacam ini menjadi rangsangan bagi para siswa untuk belajar menuliskan isi pikirannya. Dari hasil tulisan siswa pun, guru bisa mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa tentang suatu hal.

”Anak muda umumnya enggak suka membaca koran, mereka lebih senang menonton televisi. Ini membuat pengetahuan mereka pada berbagai hal jadi terbatas,” kata dia.

Buat MuDAers, meski belum pernah mengikuti pelatihan jurnalistik, tetapi belajar menulis itu tidak ada ruginya. Kita cuma perlu semangat dan tekad untuk memulainya... (SIE/CP)

Sumber :Kompas Cetak

Kandungan Garam dalam Keju

Jakarta - Keju banyak digemari karena rasanya yang gurih asin dan enak di lidah. Namun, tahukah Anda bahwa kandungan garam beberapa jenis keju bisa melebihi garam dalam sekantung keripik kentang? Hal ini dikhawatirkan dapat memicu penyakit darah tinggi!
Organisasi kesehatan Inggris, Consensus Action on Salt and Health (CASH) menemukan bahwa sebagian jenis keju mengandung garam dalam kadar sangat tinggi. Dari 772 produk yang tergolong ke dalam 30 macam keju, banyak yang mengandung garam melebihi sekantung keripik, atau rata-rata 0,52 gram garam per 30 gram penyajian Roquefort, feta, dan halloumi tergolong keju yang paling banyak mengandung garam. Di sisi lain, mozzarella, emmental, dan wensleydale merupakan yang paling sedikit mengandung garam. Keju proses (processed cheese) yang dinilai oleh CASH juga sangat tinggi kandungan sodiumnya. Kandungan garam juga bisa berbeda jauh pada merek yang berbeda, meski jenis kejunya sama. Misalnya, satu merek keju jenis gorgonzola ternyata enam kali lebih asin dibanding yang lain. "Lihat labelnya dan pilih keju favorit Anda versi yang lebih rendah garam. Atau, lain kali kurangi sedikit keju yang dipakai," kata campaign director CASH, Katharine Jenner, seperti dilansir situs Everyday Health (29/11/12).
Konsumsi garam berlebih diketahui dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga mempertinggi risiko stroke atau serangan jantung. Menurut ketua CASH Graham MacGregor, pengurangan garam sedikit saja akan membawa banyak manfaat kesehatan. "Setiap satu gram pengurangan asupan garam oleh penduduk, kita dapat mencegah 12.000 kasus serangan jantung, stroke, dan gagal jantung yang separuhnya mungkin fatal," ujar MacGregor. Lantas, berapa konsumsi garam yang pas? "Kurang dari enam gram sehari, atau sekitar satu sendok teh. Namun, saat ini kita mengonsumsi lebih banyak (8,1 gram/hari)," jelas Jenner. Garam merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembuatan keju. Menurut Judith Bryans, PhD, direktur British Dairy Council, garam ditambahkan untuk alasan keamanan dan teknis, bukan masalah rasa. Di luar itu, keju merupakan sumber kalsium dan protein yang baik sumber : detikfood

Oahm.. Manusia Sudah 'Ngantukan' Sejak Dalam Kandungan

Jakarta, Selepas makan siang, orang dewasa banyak yang mengantuk dan salah satu tandanya adalah sering menguap.

Rupanya bukan cuma orang dewasa saja, anak-anak bahkan janin dalam kandungan sudah sering menguap seperti sedang mengantuk.

Adanya fenomena menguap atau membuka mulut lebar-lebar pada janin saat masih dalam kandungan sudah mencuat sejak beberapa tahun silam.

Namun pada saat itu para ilmuwan masih ragu, apakah itu benar-benar menguap atau sekadar meregangkan otot mulut saja.

Kini melalui pencitraan 4 dimensi, para ilmuwan di Inggris telah membuktikan adanya perbedaan antara buka mulut untuk stretching atau peregangan dengan untuk menguap.

Ini membuktikan, perilaku orang dewasa yang sering menguap sebenarnya sudah dimulai sejak dalam kandungan.

Dalam penelitannya yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE, para ilmuwan tersebut mengamati 15 janin sehat melalui pencitraan 4 dimensi.

Dengan alat tersebut, kapan saja janin menguap akan terekam secara detail termasuk pergerakan mulutnya saat terbuka. Meski demikian, para ilmuwan yang berasal dari Durham University tersebut belum berkesimpulan soal apa tujuan para janin itu menguap.

Diyakini perilaku itu berhubungan dengan masa pertumbuhan dan bisa dimanfaatkan untuk melihat kondisi kesehatan secara lebih luas. "Tidak seperti kita (orang dewasa), menguap pada janin tidak menular dan belum tentu karena mengantuk.

Hanya, frekuensi menguap dalam kandungan bisa berhubungan dengan proses pematangan otak," kata Nadja Reissland yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari NBC News, Kamis (22/11/2012).

Penelitian yang dilakukan Reissland melibatkan 8 janin perempuan dan 7 janin laki-laki berusia 24 hingga 36 pekan. Tidak ada perbedaan frekuensi menguap pada janin laki-laki maupun perempuan, namun terjadi penurunan setelah memasuki usia 28 pekan di dalam kandungan

Makan Papeda dan Kisah TNI Bertemu Prajurit Suku Papua

detikTravel Community - Menikmati Papeda di Papua mungkin terdengar biasa saja. Tetapi, menikmati santapan ini di pinggir Danau Sentani sembari menyimak kisah kontak awal tentara Indonesia dengan suku pedalaman Papua, membuatnya menjadi istimewa! Walaupun menjadi bandara utama di Jayapura, lokasi Bandara Sentani cukup jauh dari riuh Kota Jayapura.

Perjalanan dari bandara ke pusat kota pun akan memakan waktu beberapa lama. Beruntunglah saya dan tim Dream Destination Papua menyempatkan diri singgah di Restoran Yougwa. Restoran ini terletak di Jalan Poros Sentani-Jayapura dengan dominasi kayu dan semilir angin yang sejuk. Restoran ini telah menjadi primadona banyak pejabat negara ini. Semua karena restoran ini tidak hanya menawarkan makanan yang lezat, tapi juga pemandangan Danau Sentani yang cantik.

Ya, lokasinya tepat berada di pinggir Danau Sentani. Hampir mendekati akhir perjalanan kami menjelajah Papua, cukup disayangkan saya belum pernah menikmati Papeda.
Kesempatan kali ini tidak saya sia-siakan. Tanpa berpikir panjang, seporsi papeda lengkap dengan ikan gabus kuah kuning menjadi pilihan saya.

Saya cukup terkejut saat melihat seporsi papeda yang berbahan dasar sagu ini mereka sajikan di atas meja. Porsinya yang sangat besar sanggup memenuhi perut tiga orang! Papeda yang kenyal dan kombinasi asam serta gurihnya ikan gabus kuah kuning serasa melebur di lidah dan memberikan sensasi rasa yang sangat enak. Dengan harga berkisar Rp 20.000 hingga 55.000, kita sudah bisa menikmati seporsi Papeda dan ikan kuah kuning. Tentunya terdapat beberapa macam pilihan ikan bagi mereka yang ingin mengeksplorasi rasa secara mendalam.

Menikmati santapan lezat bersama pemandangan indah tidak hanya memberi asupan pada perut tapi juga jiwa. Restoran Yougwa tidak hanya menjadikan pemandangan Danau Sentani sebagai 'jualan' utama. Satu yang menarik perhatian saya adalah artikel-artikel yang terpasang di dinding-dinding restoran. Artikel yang menceritakan kontak awal seorang tentara Indonesia dengan masyarakat pedalaman Papua.
Cara sangat menarik! Membuat saya ikut kita terlarut dalam kisah serunya berinteraksi dengan suku-suku pedalaman Papua untuk pertama kalinya.

Dalam salah satu artikelnya, ada cerita tentang pengalaman rombongan mereka 'disergap' oleh sekelompok prajurit suku pedalaman Papua. Lalu bagaimana mereka menjadikan rokok dan permen, sebagai media penjalin persahabatan.

Menarik! Artikel-artikel yang rupanya merupakan kumpulan kliping koran ini ditulis dengan ejaan lama bahasa Indonesia. Membuat saya bertanya-tanya, siapa kira-kira sang penulis yang pastinya sudah berusia sangat tua.

Kemudian dari seorang karyawan toko, saya mengetahui bahwa konon sang penulis adalah pemilik restoran itu sendiri. Wah, sungguh menginspirasi!

"Kiamat" Hari Ini Bisa Disaksikan "Online"

KOMPAS.com — Kiamat bisa disaksikan secara online. Proses kiamat bisa menjadi tontonan. Tentu yang dimaksud bukan kiamat sebenarnya, melainkan kiamat 2012 yang berdasarkan kesalahan interpretasi kalender suku Maya jatuh pada Jumat (21/12/2012).


Terkait dengan rumor kiamat suku Maya hari ini, situs web Slooh.com akan menyiarkan langsung hasil pengamatan dengan teleskop di Cayman Islands, Arizona. Teleskop ini akan mengamati adanya asteroid, badai Matahari, ataupun planet yang sesuai skenario rumor bakal menghancurkan Bumi.

"Daripada menawarkan penjelasan ilmuwan yang menyangkal banyak skenario konyol kiamat dan yang sudah diketahui semua orang, Slooh akan mempersilakan orang untuk melihatnya sendiri," kata Bob Berman, kolumnis majalah Astronomy, seperti dikutip LA Times, Kamis (20/12/2012).

Program "kiamat" itu dimulai Rabu (19/12/2012) hingga saat hari Jumat berakhir. Publik bisa mulai melihat hasil pengamatan teleskop mulai Kamis (20/12/2012) malam pukul 22.00 WIB.

Apa yang bisa dilihat? Kemungkinan besar memang tak ada yang istimewa. Hari ini hanya sekadar berakhirnya kalender panjang suku Maya, baktun ke-13. Namun, tetap saja, mengamati langit walaupun di depan layar komputer adalah kegiatan yang mengasyikkan.

Selamat mengamati!

Sumber :Kompas.com

Dua Wahana Antariksa NASA Akan Menabrak Bulan

KOMPAS.com — Dua wahana antariksa milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat mengatakan engga yaNASA akan menabrak Bulan secara terkendali pada Selasa (18/12/2012) pukul 05.58 WIB. Dua wahana kembar bernama Ebb dan Flow itu bakal bergerak dengan kecepatan 6.050 km/jam. Dua wahana itu adalah bagian dari misi GRAIL (Gravity Recovery and Interior Laboratory) yang diluncurkan pada September 2011.

Ebb dan Flow sampai orbit Bulan tiga bulan kemudian dan memulai memetakan medan gravitasinya secara detail. "GRAIL telah menghasilkan resolusi terbaik, kualitas tertinggi medan gravitasi dari planet di Tata Surya, termasuk Bumi," ungkap pimpinan misi GRAIL, Maria Zuber dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), seperti dikutip Space, Kamis (13/12/2012).

Misi GRAIL mengungkap permukaan Bulan secara lebih detail. Berdasarkan peta itu, Zuber mengungkapkan bahwa permukaan Bulan kaya bekas tumbukan. Hal ini menjadi petunjuk bahwa planet seperti Bumi, Mars, Merkurius dan Venus mengalami tumbukan benda antariksa yang lebih "kejam" dari perkiraan. Misi utama GRAIL berlangsung dari Maret sampai Mei, ketika wahana mengorbit Bulan dari ketinggian 55 km. Selanjutnya, wahana semakin menurun hingga mencapai ketinggian hanya 23 km.

Misi Grail tak akan diperpanjang karena bahan bakarnya telah habis. Selasa pagi depan, Ebb dan Flow akan menumbuk pinggiran kawah Bulan dengan sudut 1 derajat dari garis horizontal. Saat menabrak, dua wahana memungkinkan peneliti melihat karakteristik mekanik dari kawah Bulan.

Peristiwa tabrakan yang disengaja ini takkan bisa dilihat dari Bumi. NASA telah menargetkan tempat, yang dua wahana itu akan menabrak. Lokasi "bunuh diri" dua wahana itu berbeda dengan lokasi pendaratan Apollo. Dengan demikian, jejak pendaratan Apollo sekitar 40 tahun lampau yang takkan rusak oleh wahana ini.

Tersihir Ombak di Pantai Sorake

Nyiur melambai, udara cerah, dan gulungan ombak hingga belasan meter tentu menggoda peselancar. Inilah daya tarik Pantai Sorake dan Lagundri, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Datang dan jadilah bagian dari orang-orang yang tersihir. Tiga bocah belasan tahun menenteng papan selancar yang panjangnya melebihi tinggi badan mereka. Mereka melangkah di atas batu karang menyongsong ombak Pantai Sorake yang terus memecah. Begitu sampai di kedalaman air seperut, mereka tengkurap di atas papan, melawan ombak dengan mengayun menggunakan kedua tangan. Tubuh ketiga bocah itu timbul tenggelam di antara ombak yang menggunung. Tiba-tiba satu per satu muncul, berdiri di atas papan yang meluncur di atas ombak setinggi 5 meter. Sesekali badan membungkuk mencari keseimbangan. Ketika ombak memecah, satu di antara mereka bermanuver dengan membungkukkan badan mencari keseimbangan. Sesaat kemudian, papan selancarnya melenting mengikuti gulungan ombak. Gerakan slalom menyelamatkan dia untuk tetap meluncur setelah ombak pecah. Dua temannya gagal dan jatuh. Sampai di tepi pantai, ketiganya beristirahat. ”Cuaca bagus. Saya bisa sampai sore di sini,” kata Indra Gowasa (12), satu dari tiga peselancar cilik itu. Sekitar 50 meter dari bibir pantai, belasan pelancong asing timbul tenggelam di antara gulungan ombak. Sesekali satu atau dua orang di antara mereka meluncur deras bersama ombak setinggi hingga 6 meter. Sudah tiga jam mereka berselancar, tetapi seolah tak lelah. Menjelang petang, satu per satu peselancar menepi, mengakhiri sesi mengendarai ombak yang memacu adrenalin itu. ”Belum begitu capai, tetapi sudah gelap. Besok kami lanjut lagi,” kata Eric (22), pelancong asal Australia. Ia menjadi peselancar sejak enam tahun lalu. Pantai Sorake adalah salah satu titik favorit bagi peselancar seperti Eric. Saat ombak sedang bagus, ketinggiannya mencapai 15 meter. Ini biasanya terjadi pada Juni-Juli. Ombak di Sorake memiliki lima tingkat dan cocok untuk semua peselancar, baik yang baru belajar maupun yang sudah mahir. Eric menceritakan, ombak di Sorake kualitasnya sangat bagus. Mungkin hanya bisa dikalahkan oleh ombak di Hawaii, Amerika Serikat. Dia kerap mendapatkan ombak berongga (hollow), jenis ombak yang paling dicari peselancar sebab amat menantang. Sebelumnya, dia beserta lima rekannya berkunjung ke Lombok dan Bali untuk tujuan yang sama, berselancar. ”Saya akan di Sorake sampai 10 hari. Ombaknya lebih menantang dibandingkan dengan Lombok atau Bali,” ujarnya lagi. Kualitas ombak Sorake yang bagus itu membuat peselancar tergiur. Hampir setiap tahun, mereka menggelar kontes atau lomba selancar. Terakhir, akhir tahun 2011 lalu, peselancar lokal menggelar Surfing Contest 2011 Nias Board Rider I. Tak kurang dari 132 peselancar ikut dalam kontes itu. Pelancong lokal dan mancanegara yang datang ke Sorake berdampak secara ekonomi bagi warga setempat. Penginapan dan rumah makan kebanjiran rezeki. Begitu juga bagi fotografer dan videografer, seperti Alvin Wau (17). Dia bekerja dengan mendokumentasikan aksi pelancong saat berselancar. Untuk 100 berkas fot o dalam bentuk digital, fotografer itu menerima bayaran hingga Rp 1,5 juta. Alvin biasanya bekerja sejak pukul 07.00 sampai 11.00, kemudian melanjutkan hingga pukul 16.00-18.30 saat matahari terbenam. Kurun waktu itu merupakan waktu favorit bagi pelancong untuk berselancar. Namun, jika hujan turun, tak ada pelancong berselancar. Bulan Juni-Juli merupakan saat-saat Alvin dan penduduk lokal Sorake meraup rezeki. Sebab, pada bulan-bulan itu, cuaca cerah, ombak tinggi, dan tentu saja pelancong meruah. Alvin bermodal kamera digital dan komputer untuk memproses penyimpanan foto ke dalam compact disk. Dalam sebulan, Alvin sedikitnya mengantongi penghasilan Rp 5 juta. Makin mudah diakses Pantai Sorake terletak di Kepulauan Nias. Apabila ditarik garis lurus, jarak Sorake sekitar 350 kilometer arah selatan Medan. Dahulu untuk ke Nias, pelancong harus menempuh jalan darat dengan mobil dari Medan ke Sibolga dengan waktu tempuh sekitar 12 jam. Dilanjutkan dengan memakai kapal menyeberangi laut selama 10 jam. Kini, untuk mencapai Nias, pelancong dapat menggunakan pesawat terbang dengan waktu tempuh 50 menit. Penerbangan sekali sampai empat kali dalam sehari. Untuk ke Sorake, tinggal melanjutkan perjalanan menggunakan mobil selama tiga jam. Bahkan, pada tahun 2013 nanti, akses ke Nias Selatan semakin mudah. Sebab, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan tengah membangun bandara yang terletak sekitar 3 kilometer dari Sorake. ”Semoga Agustus 2013 nanti, bandara ini sudah dapat beroperasi sehingga pelancong tak perlu lagi menempuh jalur darat dari Gunungsitoli,” ujar Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi. Selain itu, kata Idealisman, Pemkab Nias Selatan tengah berbenah dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap pelancong. Pemkab Nias Selatan mendidik pemilik penginapan dan pelayannya agar dapat bersikap lebih ramah, sopan, dan menyenangkan. Tujuannya tentu saja membuat pelancong semakin betah di Nias Selatan. Nias Selatan tak hanya menjanjikan keindahan Sorake. Pelancong juga dapat menikmati eksotisme desa adat Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, sekitar 30 menit perjalanan dari Sorake. Di desa ini, pelancong dapat menikmati sajian tari perang, lompat batu (hombo batu), serta bangunan rumah tradisional Nias Selatan. Tradisi itu kini tengah dikaji untuk dijadikan warisan dunia. Bawomataluo menyimpan banyak kearifan. Sorake menyajikan keindahan. Silakan menikmati keduanya, berteduh di Bawomataluo setelah bergelut dan tersihir dengan ombak Sorake yang memesonakan itu. Sumber :Kompas Cetak

Unik! 'Pantai' Ini Terdampar di Tengah Lembah

detikTravel Community - Sejuta pesona masih di simpan Bumi Cendrawasih. Sebuah 'pantai' berpasir putih di tengah Lembah Baliem, Wamena rupanya adalah harta karun raksasa yang menjadi primadona traveler. Sungguh unik! Saya dan rombongan Dream Destination Papua masih terpesona oleh lanskap Lembah Baliem yang sungguh cantik. Menikmati panorama alam di atas mobil bak terbuka sore itu, membuat kami tidak henti-hentinya mengucap rasa syukur serta kekaguman. 45 Menit berkendara dari kota Wamena, rombongan kami akhirnya sampai di Bukit Sumpula. Bukit yang berhias batu-batu granit hitam keabu-abuan ini tampak kontras dengan hijaunya perbukitan di sekeliling Lembah Baliem. Saya pun dibuat terkejut saat melihat bukit ini juga memiliki sebuah 'pantai' pasir putih. Ya! Sebuah daerah berpasir putih dengan batas yang sangat jelas. saat menginjakkan kaki di kawasan pasir putihnya saya spintan memegang pasir di bawah saya, teksturnya yang sangat halus persis dengan pasir-pasir di pantai indah yang tersebar di seluruh Indonesia. Pasir putih berhias butiran-butiran terlihat kerlap-kerlip saat disebar merata di permukaan tangan. "Ini sudah ada dari dulu, pasirnya halus bisa untuk buat gelas. Tapi orang-orang sini tolak pembuatan pabrik, mereka tidak mau kawasan ini di ganggu," ujar Sakeus Dabi yang menjadi guide kami menjelaskan saat kami bertanya asal muasal kawasan ini. Saya terkejut, rupanya kawasan ini adalah harta karun raksasa! Pasir putih di kawasan ini adalah pasir kuarsa yang menjadi bahan dasar pembuatan gelas dan material lain yang bernilai tinggi. Tapi masyarakat Wamena lebih memilih untuk melestarikan kawasan ini dan tidak menjadikannya komoditas tambang. Rasa kagum atas sikap mereka saya rasakan seketika. Sakeus mengajak kami mendaki kawasan Bukit Sumpula. Saya yang sedang berjalan dibuat tertarik oleh suara candaan anak-anak kecil dari balik bukit. Saya mempercepat langkah dan menemukan lima orang anak kecil yang sedang bermain pasir dengan riangnya. Jauh dari laut dan tinggal di lembah yang berpagar perbukitan tinggi, anak-anak Wamena mendapat sedikit sentuhan pesisir dari kawasan pasir putih ini. Walaupun tanpa air, mereka dengan riang tetap menikmati sensasi bermain di tepi pantai, mengubur diri mereka di pasir ataupun berguling-guling layaknya di pantai. Langit yang biru cerah dan kawasan hijau yang mengelilinginya, membuat kawasan ini tampak berbeda dengan pantai pasir putih lainnya. Tapi, tentu saja tempat ini tetap terasa ajaib. Karena di mana lagi kita bisa menikmati pasir putih di tengah lembah raksasa, 1.600 meter di atas permukaan laut? Hanya di Papua.

Kamis, 20 Desember 2012

Siang-siang Kok Ngantuk? Bisa Jadi karena Kurang Vitamin D

Jakarta, Habis makan siang, rasa mengantuk sering muncul tanpa permisi. Sebagian orang bahkan sulit menahan rasa kantuknya sehingga diberi sebutan ngantukan. Penyebabnya bukan karena watak ataupun kebiasaan, tetapi bisa karena kekurangan vitamin D. Sebuah penelitian yang dimuat Journal of Clinical Sleep Medicine mengamati 81 orang pasien klinik tidur yang didiagnosis dengan gangguan tidur. Sebagian besar pasien mengalami apnea tidur obstruktif, yaitu kelainan yang ditandai dengan penurunan bahkan penghentian napas selama tidur. Para peserta juga diukur tingkat kantuknya di siang hari dan diambil sampel darahnya untuk diukur kadar vitamin D-nya. Pada pasien yang memiliki kadar vitamin D normal, semakin tinggi rasa kantuk di siang hari berkaitan dengan rendahnya kadar vitamin D. Pada pasien yang kekurangan vitamin D, pengaruh vitamin D dan rasa kantuk di siang hari hanya terlihat pada pasien berkulit hitam. Pada pasien berkulit hitam, tingginya kadar vitamin D justru berkaitan dengan tingginya rasa kantuk di siang hari. "Kami menemukan ada hubungan yang signifikan antara vitamin D dan rasa mengantuk. Hubungan ini tampaknya lebih kompleks dari yang kita duga sebelumnya," kata peneliti, Dr David McCarty seperti dilansir Health Day, Selasa (18/12/2012). Menurut para peneliti, ras mempengaruhi kadar vitamin D karena kulit yang lebih gelap merupakan salah satu faktor risiko penyebab rendahnya kadar vitamin D. Tubuh membuat vitamin D saat kulit terkena sinar matahari secara langsung. Pigmen tubuh yang banyak pada orang berkulit gelap dapat menjadi penghalang sinar matahari. Walau penelitian ini menemukan adanya hubungan antara kadar vitamin D dan kecenderungan mengantuk di siang hari, peneliti tidak menemukan adanya hubungan sebab akibat. Artinya, kadar vitamin D bukanlah penyebab langsung seseorang menjadi gampang mengantuk di siang hari Sumber : Detikhealth

Kiamat 2012, Isu Petaka dari Antariksa

KOMPAS.com - Untuk meyakinkan adanya kiamat 2012, para penggagas isu meramu berakhirnya periode 13 baktun kalender Perhitungan Panjang Maya dengan berbagai fenomena astronomi. Sejumlah peristiwa antariksa yang lumrah terjadi diolah menjadi kejadian luar biasa yang dikatakan bisa memicu kehancuran Bumi. Pada 21 Desember, hari yang oleh pencetus isu kiamat dianggap hari akhir, Matahari terletak di rasi Sagittarius. Jauh di belakangnya, ada pusat Galaksi Bimasakti yang memiliki lubang hitam bermassa 4 juta kali massa Matahari. Kesegarisan Bumi, Matahari, dengan pusat Galaksi ini dituding akan mengoyak Matahari dan anggota Tata Surya lain. Gaya pasang surut dari pusat Galaksi dianggap akan makin besar karena Matahari sedang di bidang Galaksi. Posisi Matahari yang mengarah ke pusat Bimasakti adalah nyata. Ini adalah peristiwa rutin yang terjadi tiap 21 Desember. Kondisi ini tak berubah, meski Matahari terus berputar mengelilingi pusat Galaksi selama 250 juta tahun. Bukan hal istimewa. ”Arah Bumi ke pusat Galaksi tidak menimbulkan masalah apa-apa. Itu hanya orientasi arah,” kata dosen struktur galaksi Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, M Ikbal Arifyanto, Selasa (4/12/2012). Dalam astronomi, pusat Bimasakti masih merupakan daerah ”abu-abu”, posisi pastinya belum dapat ditentukan. Pusat Bimasakti diyakini berada di daerah Sagittarius A*. Jika diteropong dalam panjang gelombang visual, wilayah ini hanya daerah gelap, tapi memancarkan gelombang radio sangat kuat. Lubang hitam memang akan menarik benda-benda dalam batasan jarak tertentu. Matahari berjarak sekitar 30.000 tahun cahaya (285.000 triliun kilometer) dari pusat Bimasakti. Kini, Matahari berumur 5 miliar tahun dan tetap ada di posisinya, tak tersedot lubang hitam. Matahari juga sedang tidak di bidang Galaksi. Bambang Hidayat dalam ”Kosmophobia 2012: Satu Tilikan Astronomi Menyatakan bahwa Apokaliptika Tidak Akan Terjadi pada Tahun 2012” di jurnal Sosiohumanika Volume 3 Nomor 1 Tahun 2010 menyebut, Matahari pada 21 Desember 2012 berada pada jarak 100 tahun cahaya dari bidang Galaksi. Terakhir, ia melewati bidang itu 3 juta tahun lalu. Matahari sedang bergerak ke utara (atas piringan Galaksi), menuju titik terjauhnya. Ia akan kembali melintasi bidang Galaksi pada 10 juta tahun mendatang. Kalaupun Matahari ada di bidang Galaksi, dampak gaya pasang surut pusat Galaksi terhadap Matahari hanya sebesar tumbukan nyamuk ke manusia. Tumbukan Isu lain yang mengiringi kiamat 2012 adalah tertabraknya Bumi oleh Planet X dan Planet Nibiru, dua planet rekaan. Ian O’Neil dalam 2012: No Planet X di situs universetoday.com, 25 Mei 2008, menyatakan, Planet X adalah istilah untuk menamai benda langit seukuran planet yang diduga ada. Obyek yang sempat dinamai Planet X antara lain Pluto yang ditemukan pada 1930. Pluto diduga ada karena memicu gangguan orbit Neptunus. Pencarian Planet X kini lebih diarahkan pada benda-benda seukuran Pluto. Ia diperkirakan ada di Sabuk Kuiper, wilayah Tata Surya setelah Neptunus antara 30-50 Satuan Astronomi (jarak Matahari-Bumi). Selain Pluto, obyek yang ditemukan di daerah ini antara lain Orcus, Quaoar, Eris, dan Sedna. Istilah Nibiru muncul dalam buku The Twelfth Planet karangan Zecharia Sitchin, 1976, yang dianggap sebagai karangan imajinatif berdasar teks kuno bangsa Sumeria (Irak) 6.000 tahun lalu. Nibiru adalah planet yang dikendarai alien (makhluk asing) Annunaki untuk mengunjungi Bumi. Annunaki memodifikasi primata Bumi jadi manusia guna mengurus Bumi. Ia diramalkan kembali ke Bumi pada 2012 dan mencipta teror. Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) membantah keberadaan dua planet khayali ini. Jika planet itu memang ada dan mendekati Bumi pada 2012, astronom tentu sudah mendeteksi minimal 10 tahun lalu. ”Jika wujud planetnya tak jelas, apa yang harus ditakutkan?” kata peneliti Astronomi dan Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Emanuel Sungging Mumpuni, dalam diskusi Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, Sabtu (8/12/2012). Selain dua planet rekaan itu, benda langit lain yang diisukan akan menubruk Bumi adalah asteroid dan komet. Bumi memang rentan tertabrak dua benda ini. Namun, tubrukan besar terakhir tercatat terjadi 65 juta tahun lalu yang diduga menyebabkan dinosaurus punah. Meskipun ancaman itu nyata, dosen dinamika benda kecil dalam Tata Surya, Astronomi, ITB, Budi Dermawan, mengatakan, manusia siap mengantisipasi. Survei Penjaga Antariksa NASA memantau benda-benda yang berpotensi menumbuk Bumi. Setidaknya ada tiga asteroid mendekati Bumi, yaitu 4179 Toutatis yang mendekati Bumi pada 12 Desember lalu, 99942 Apophis pada 9 Januari 2013, dan 2012 DA14 pada 15 Februari 2013. Studi orbit asteroid itu menyatakan, tidak ada yang akan menabrak Bumi. ”Mereka hanya melintas dekat Bumi. Ini sudah sering terjadi, ” ujarnya. Komet lebih jarang mendekati Bumi. Sebagian besar habitat komet ada di awan Oort, daerah terpinggir di Tata Surya yang berbatasan langsung dengan wilayah bintang lain. Saat Tata Surya berpapasan dengan nebula atau bintang lain, keseimbangan komet bisa terganggu dan terjatuh dalam gravitasi Matahari. Makin mendekati Matahari, penyubliman materi di permukaan komet makin meningkat hingga tampak bercahaya dan berekor. ”Komet biasanya sudah terdeteksi di sekitar Jupiter. Jika ada komet mendekati Bumi, pasti sekarang sudah terdeteksi,” kata Budi. Dari awan Oort ke Jupiter, komet butuh waktu tahunan. Demikian pula dari Jupiter menuju Bumi. Karena itu, isu adanya komet, asteroid, Planet X, maupun Nibiru yang mendekati Bumi dan mengancam keberlangsungan kehidupan dianggap spekulatif. Sumber :Kompas Cetak

Tergoda Eksotisme Pantai Kukup Gunungkidul

detikTravel Community - Tidak hanya Tanah Lot di Bali, Pantai Kukup di Gunungkidul juga punya pulau karang di lepas pantainya. Dari atas pulau karang ini, kita bisa melihat dengan jelas pantai dan ombak yang menghantam karang. Berwisata ke Yogyakarta memang selalu menjadi tujuan yang menarik bagi semua traveler. Terutama pantai-pantai di Kabupaten Gunungkidul, selalu menjadi trending topic di jejaring sosial. Selain banyak pantai yang masih perawan, daya tariknya juga ada karena traveler bisa memilih banyak pantai yang diinginkan. Ya, inilah Gunungkidul, Hidden Paradise of Yogya. Salah satu pantai yang sudah lebih dulu terkenal di destinasi ini adalah Pantai Kukup. Pantai Kukup terletak di antara Pantai Baron dan Pantai Sepanjang. Lebih tepatnya lagi berlokasi di Desa Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul. Karena fasilitas dan infrastruktur yang sudah dibangun lumayan lengkap seperti penginapan, restoran, dan area parkir yang luas. Oleh karena itu, Pantai Kukup biasanya menjadi salah satu tujuan selain pantai-pantai lainnya. Jika Anda sudah pernah ke Pantai Baron, tentunya tak akan melewatkan kesempatan untuk mampir ke Pantai Kukup. Pantai ini hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Pantai Baron. Wisatawan bisa menempuh perjalanan dengan motor atau mobil. Bagi yang suka trekking bisa menyusuri pinggiran tebing dengan panorama pantai yang eksotis. Satu hal yang istimewa dari Pantai Kukup adalah terdapat pulau karang yang dihubungkan dengan jembatan. Sekilas tampak seperti Pantai Tanah Lot di Bali. Dari pulau karang ini kita bisa menyaksikan hamparan pantai yang indah berpadu dengan deburan ombak yang langsung menghantam karang. Hal lain yang tak kalah menarik adalah biota laut yang menghuni Pantai Kukup. Â Banyak sekali penjual yang menjajakan beraneka ragam ikan hias serta tumbuhan laut yang bisa dijadikan hiasan akuarium di rumah. Jika laut sedang surut, kita bisa langsung menyusuri bibir pantai, di mana banyak sekali ceruk-ceruk karang yang dihuni oleh ikan-ikan hias. Bagi Anda yang hobi berenang di laut, Pantai Kukup kurang cocok untuk dijadikan arena berenang. Hal ini dikarenakan, sebagian besar pantainya memiliki kontur berupa karang terjal. Namun, bagi Anda yang ingin bersantai bersama keluarga, pantai ini sangat cocok sebagai tempat relaksasi dan melepas lelah. Perlu Anda ketahui, Pantai Kukup berjarak sekitar 60 km dari Kota Yogyakarta. Sebelum sampai di Pantai Kukup, Anda akan mendapatkan pengalaman yang menakjubkan. Jalan naik turun dan berkelok serta pemandangan pengunungan karst khas Gunungkidul akan menjadi panorama cantik yang tak terlupakan

Mie Asli Lampung

KOMPAS.com - Bakmi adalah salah satu menu favorit saya. Biasa kalau Sabtu atau Minggu pagi saya cari mampir ke penjual bakmi. Di Jakarta cukup banyak penjual bakmi enak lho. Saya punya langganan di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Walau agak jauh dari tempat tinggal saya. Mie Inti Lampung sendiri memang asli dari Lampung, dan di Jakarta adalah cabangnya. Menurut penjualnya di Lampung cukup banyak cabangnya dan ramai semua. Ngomongin makan mie memang tidak ada habisnya, walau mie gerobak asal enak dan bersih pasti dicoba he-he... Karena mie ayam gerobak belum tentu tidak enak bukan? Nggak tahu kenapa bisa hobi banget makan mie, mungkin turunan dari bokap dan nyokap kali ya, semua keluarga saya hobi makan mie semua he-he... Nah mie inti lampung juga sudah cukup lama berjualan di Jakarta, tempatnya cukup sederhana tetapi langganannya sudah cukup banyak. Mienya di sini kecil-kecil banget (halus) dan daging ayamnya dicincang. Juga ada sedikit sayur sawi hijau. Kuahnya diberi daun seledri dan daun bawang. Setelah di beri sambal dan di aduk-aduk dan sudah merata sambalnya, baru deh dimakan. Enak! Memang porsinya kalau buat saya kurang he-he.., tapi saya juga pesan pangsit goreng. Di sini pangsit gorengnya ukurannya cukup besar, dan cukup oke. Harganya pun terjangkau, mie ayam Rp 16.000, mie pangsit rebus Rp 20.000, mie bakso Rp 20.000 dan mie pangsit goreng Rp 20.000. Di sini juga ada pilihan pakai bakso dan pangsit kuah. Jadi terserah kita aja mau pakainya apa. Oh iya di mie inti lampung juga kalau masih pagi sedia nasi tim ayam, beberapa waktu yang lalu pernah coba. Enak juga kok nasi timnya. Bagi yang hobi makan bakmi ayam, boleh jadi salah satu rekomendasi tempat makan di daerah Tanjung Dureng, Jakarta Barat. Selamat mencoba!

Mengapa Seseorang Bisa Bekerja Multitasking?

Jakarta, Meskipun multitasking dapat membuat seseorang mudah stres, tetapi tidak semua orang mampu mengembangkan kemampuan multitasking. Seseorang membutuhkan keterampilan khusus untuk melakukan 2 sampai 3 hal sekaligus dalam satu waktu. Menurut para ahli, multitasking sama seperti kecanduan, di mana seseorang dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus di luar kontrol otak. Tidak semua orang memiliki kemampuan multitasking, dan penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat kemampuan multitasking pada seseorang akan berkurang seiring bertambahnya usia. Dave Crenshaw, penulis buku 'The Myth of Multitasking: How "Doing It All" Gets Nothing Done' menyatakan bahwa kemampuan multitasking terbentuk karena budaya, di mana seseorang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang terbiasa melakukan beberapa hal dalam satu waktu, seperti dikutip dari ivillage, Selasa (18/12/2012). Sebenarnya otak benar-benar tidak bisa multitasking, meskipun mungkin tampak seperti dapat memikirkan hal yang berbeda-beda secara bersamaan. Yang dilakukan oleh otak ketika Anda melakukan beberapa hal sekaligus adalah mengalihkan konsentrasi dengan cepat antara tugas yang satu dengan yang lain. Otak tidak mampu mengelola proses berpikir secara kritis selama lebih dari satu tugas pada satu waktu. Sehingga, multitasking tidak akan menawarkan hasil yang sempurna tetapi mungkin akan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat selesai. Ketika Anda melakukan beberapa tugas sekaligus, satu atau dua tugas utama biasanya telah sering Anda lakukan di luar kepala, misalnya mencuci pakaian, menata meja, menyapu dan tugas rumah lainnya. Sehingga jika Anda menambah beberapa tugas lagi, otak hanya perlu berkonsentrasi pada hal baru. Penelitian yang dilakukan di University of Michigan's Brain, Cognition and Action telah menemukan bahwa hanya 2 persen dari orang-orang yang mampu melakukan mulitasking dapat mengerjakan semua pekerjaannya dengan hasil sempurna. Sebaliknya sebanyak 98 persen lebih sering keteteran dalam mengerjakan satu tugas tertentu dan jika terjadi kesalahan, dirinya membutuhkan waktu yang lebih lama hingga dua kali lipat untuk membenahinya dibandingkan jika tugas tersebut dilakukan satu per satu

Senjatanya Orang Jawa, Dibuat di Bantul

detikTravel Community - Keris adalah senjata asli dari Pulau Jawa. Senjata ini dianggap sakral dan penuh dengan kekuatan-kekuatan yang tak kasat mata. Di Banyu Semurup, Bantul, Yogyakarta, Anda dapat melihat pembuatan keris dari dekat. Salah satu sentra pembuatan keris di Yogyakarta adalah Desa Banyu Semurup, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Sebagian besar warga di sini memiliki keahlian membuat keris, salah satu senjata tradisional di Indonesia. Siapa yang tidak pernah mendengar nama Keris? Peninggalan budaya yang tak ternilai harganya. Bukan hanya senjata tradisional namun juga sebuah karya spiritual manusia masa lalu yang masih terjaga sampai saat ini. Keris bisa menjadi simbol tertentu, kewibawaan, kekuatan, kebijaksaan dan kehidupan. Meskipun beragam jenisnya, namun keris Jawa khususnya Yogyakarta dan Solo adalah yang paling terkenal. Dalam berbagai ritual spiritual Jawa, khususnya yang masih bersinggungan dengan tradisi keraton, keris tidak pernah ketinggalan. Selain memiliki nilai tertentu juga merupakan pelengkap pakaian tradisional khas Yogyakarta dan Solo. Salah satu sentra pembuatan keris di Yogyakarta adalah Desa Banyu Semurup di Imogiri, Kabupaten Bantul. Sebagian besar warga di sini memiliki keahlian membuat keris. Namun, jangan dibayangkan jika sebuah keris hanya cukup dibuat oleh satu orang saja. Sebuah keris yang utuh memiliki banyak bagian khusus yang dibuat oleh orang yang memiliki keahlian masing-masing. Bagian-bagian keris semacam mendak, pendok, rawangka, pamor, luk dan lain-lain akan dibuat oleh ahlinya masing-masing kemudian disatukan menjadi satu bagian yang disebut keris. Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan mengunjungi Desa Banyu Semurup di Imogiri, Bantul. Karena baru pertama kali datang ke sini, sebenarnya agak bingung juga harus bertemu dengan siapa. Namun atas petunjuk seorang warga, akhirnya saya mampir dirumah Pak Harjo, seorang ahli membuat salah satu bagian keris yang disebut warangka. Warangka adalah sarung keris yang terbuat dari kayu yang berserat dan bertekstur indah. Semakin bagus kayu yang digunakan dan semakin indah tekstur yang dihasilkan maka harganya pun semakin mahal. Mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah adalah harga sebuah warangka. Sebagai seorang ahli membuat warangka, Pak Harjo tahu bagaimana mendapatkan bagian kayu yang bisa menghasilkan serat terbaik. Jika tidak hati-hati dalam memilih maka sekali salah memotong kayu, hilanglah bagian terbaik yang akan dibuat warangka. Proses pembuatannya pun tak semudah yang dibayangkan. Butuh kehati-hatian dan ketelitian serta melalui beberapa proses yang cukup rumit mulai dari pemotongan hingga proses finishing. Setelah proses pembuatan warangka ini selesai, maka akan disatukan dengan bagian lain yang dibuat oleh orang lain juga maka pada proses akhirnya jadilah sebilah keris. Harganya berkisar mulai dari puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah, tergantung materi yang digunakan dari tiap bagian. Tidak mudah menghafal bagian-bagiannya, karena punya nama-nama sendiri serta makna tersendiri yang berjumlah puluhan nama hanya pada sebilah keris. Jika tertarik untuk belajar dan melihat secara langsung proses pembuatan keris, silakan datang ke BanyuSemurup. Untuk mencapai kesana, searah menuju Makam Raja-raja Imogiri. Pada pertigaan sebelum kearah makam, ambil ke kanan arah Mangunan. Kurang lebih 500 m ada pertigaan lagi dan ambil yang ke arah kanan. Ada papan penunjuk kecil yang terpasang di sisi jalan. Jika masih kesulitan, jangan ragu bertanya pada warga sekitar yang ramah tamah. Selamat datang di Banyusumurup!

Inilah 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia

KOMPAS.com - Siapa pun mengakui bahwa kuliner di Indonesia sangat banyak ragamnya, mulai dari aneka racikan nasi, yang menjadi makanan wajib orang Indonesia, ragam kue, sayur dan lauk pauk, hingga aneka minuman. Dengan banyaknya jenis kuliner tersebut, industri kuliner menjadi salah satu industri yang berkembang saat ini, seiring dengan berkembangnya pariwisata dalam negeri. "Ditetapkannya kuliner menjadi subsektor industri kreatif yang bisa jadi kebanggaan di luar negeri. Dalam hal ini, kuliner menjadi menjadi wisata minat khusus," ungkap Dirjen Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Firmansyah Rachim, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (14/12/2012). Banyaknya ragam kuliner Indonesia mengakibatkan sulitnya mendefinisikan mana yang termasuk makanan khas Indonesia. Karena itu perlu ditetapkan jenis makanan tradisional yang dapat menjadi ikon, mewakili kuliner Indonesia di event nasional dan internasional. Menurut Firmansyah, terdapat 70 jenis calon ikon kuliner tradisional Indonesia, yang kemudian dikerucutkan menjadi 30 ikon kuliner tradisional Indonesia. Kuliner tersebut terdiri dari kuliner pusaka, tradisi dan unggulan, mulai dari makanan pembuka, hingga penutup. Landasan pemilihan 30 ikon kuliner tradisional Indonesia tersebut, ungkap Firmansyah, berdasarkan beberapa kriteria. Pertama, bahan baku harus mudah diperoleh, baik di dalam maupun luar negeri, yang kedua kuliner tersebut telah dikenal oleh masyarakat luas, serta ada pelaku profesional praktisi kuliner tersebut. Tiga puluh ikon kuliner tradisional Indonesia, yang diseleksi oleh Kelompok Kerja buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang terdiri dari para praktisi dan pakar kuliner, yaitu Ayam Panggang Bumbu Rujak Yogyakarta, Gado-gado Jakarta, Nasi Goreng Kampung, Serabi Bandung, Sarikayo Minangkabau, Es Dawet Ayu Banjarnegara, Urap Sayuran Jogjakarta, Sayur Nangka Kapau, Lunpia Semarang, Nagasari Jogjakarta, Kue Lumpur Jakarta, Soto Ayam Lamongan, Rawon Surabaya, Asinan Jakarta, Sate Ayam Madura. Berikutnya Sate Maranggi Purwakarta, Klappertaart Manado, Tahu Telur Surabaya, Sate Lilit Bali, Rendang Padang, Orak-arik Buncis Solo, Pindang Patin Palembang, Asam Padeh Tongkol Padang, Nasi Liwet Solo, Es Bir Pletok Jakarta, Kolak Pisang Ubi Bandung, Ayam Goreng Lengkuas Bandung, Laksa Bogor, Kunyit Asam Solo, serta Nasi Tumpeng. Ke-30 ikon kuliner ini ditetapkan sebagai ikon kuliner tradisional Indonesia di dalam maupun luar negeri. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengharapkan dari ke-30 ikon kuliner tradisional Indonesia ini, akan akan disajikan berbentuk menu, mulai dari makan pembuka hingga minuman. "Pemilihan kuliner tradisional tak berhenti pada 30 ini. Kita mulai dari 30 ini selanjutnya kita implementasi, kenapa kita memilih kuliner tersebut, dengan cerita yang ada di balik kuliner. Nantinya setiap destinasi wisata harus punya ikon dan kuliner unggulan. Karena kuliner adalah bagian dari tourism," ujar Mari. "Ditetapkannya 30 ikon kuliner tradisional Indonesia, diharapkan menjadi makanan yang wajib dimasak pada setiap event nasional atau internasional di Istana Negara," tambah Firmansyah.

Rabu, 19 Desember 2012

Kedaulatan Udara adalah Sumber Uang

KOMPAS.com - Kedaulatan udara akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut dingkapkan Marsekal TNI Purnawirawan Chappy Hakim dalam acara peluncuran buku ketiganya berjudul "Quo Vadis Kedaulatan Udara Indonesia?", Senin (17/12/2012) di Jakarta. Buku tersebut seperti judulnya menguraikan pentingnya pertahanan udara. Chappy mengambil contoh dari pertempuran Laut Aru tahun 1962 yang menggambarkan kurangnya pertahanan udara dan peristiwa Bawean tahun 2003 dimana pesawat F-18 milik AS melakukan manuver membahayakan bagi Indonesia. Kepada Kompas.com, Chappy mengungkapkan bahwa di tengah zaman dimana perang dianggap usang, upaya pertahanan terhadap wilayah Indonesia tetap penting. Kedaulatan udara akan mendukung pembangunan menuju kemakmuran. "Kita memang sudah bukan berada di zaman perang. Tetapi, kedaulatan udara kita merupakan sumber uang. Wilayahb udara kita ini adalah market kita. Apakah kita mau orang lain yang memanfaatkan market kita," papar Chappy. Kedaulatan udara sama pentingnya seperti kedaulatan lautan. Kurangnya kedaulatan di laut mengakibatkan praktik perikanan ilegal dan pencurian sumber daya alam yang nilai kerugiannya bisa sampai triliunan rupiah per tahun. "Di udara kerugiannya juga banyak. Orang akan bebas terbang di wilayah kita, mengangkut barang atau orang seenaknya," kata Chappy yang tepat pada peluncuran buku juga merayakan ulang tahun yang ke 65. Chappy menggarisbawahi bahwa wilayah udara seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri. Salah satu yang membuat Singapura sejahtera adalah kepandaian untuk mengelola wilayah udaranya. Air security will bring prosperity.

Ambon dan Banda Dicoret dari Sail Komodo 2013

KOMPAS.com - Kota Ambon dan Banda dicoret dari daftar rute Yacht Rally peserta Sail Komodo 2013. Ketua Formatur Nasional Asosiasi Sail Indonesia (Asindo), Hugua, di Kendari, Senin (17/12/2012) mengatakan, peserta Yacht Rally yang bertolak dari Australia pada Juli 2013 langsung ke Saumlaki, tidak lagi singgah di Ambon dan Banda. "Kedua daerah tersebut dicoret dari rute perjalanan peserta Yacht Rally karena pemerintah daerah setempat tidak memperlihatkan komitmennya mempromosikan berbagai obyek pariwisatanya kepada para turis mancanegara," katanya. Selain Banda dan Kota Ambon, daerah yang juga sudah dicoret dari rute perjalanan peserta Yacht Rally adalah Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kota tersebut pada Sail Wakatobi Belitung 2011, disinggahi peserta sail dari berbagai negara. "Daerah-daerah yang sudah dicoret dari rute perjalanan peserta Yatch Rally itu, masih memungkinkan dimasukkan kembali pada rute perjalanan sail berikutnya jika pemerintah setempat menginginkannya," kata Hugua yang juga Bupati Kabupaten Wakatobi itu. Komitmen tersebut, menurut Hughua, harus dibuktikan dengan surat permintaan resmi dari kepala daerah masing-masing, yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Asindo, Adji Sularso di Jakarta. Dalam surat permintaan tersebut tegas Hugua, harus dilengkapi dengan pernyataan atau komitmen pemerintah setempat untuk mengembangkan pariwisata daerahnya. "Jika tidak, daerah-daerah tersebut tidak akan dibahas pada Kongres Asindo yang akan digelar di Denpasar, Bali pada Februari 2013," katanya. Di Provinsi Sultra, lanjut Hugua, ada empat kabupaten yang sudah ditetapkan menjadi rute Yacht Rally peserta Sail Komodo 2013. Keempat kabupaten tersebut yakni Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Buton dan Kabupaten Bombana. "Pemerintah daerah di empat kabupaten tersebut memiliki komitmen kuat untuk memajukan pembangunan kepariwisataan daerah masing-masing," katanya. Keempat kepala daerah kabupaten itu sudah menyatakan kesediaannya menggelar pagelaran seni budaya untuk menyambut para peserta Sail saat singgah berlabuh di kabupaten-kabupaten tersebut. Menurut Hugua, daerah yang disinggahi perserta sail yang berasal dari berbagai negara, masyarakat setempat bisa mendapatkan keuntungan ekonomi yang luar biasa. Alasannya, ketika singgah dan melabuhkan kapalnya, para peserta melihat berbagai obyek wisata dan berbelanja berbagai kebutuhan dari masyarakat setempat. "Nah, kalau setiap peserta berbelanja sebesar 50 dollar Amerika per hari misalnya, maka dengan jumlah penumpang kapal 100 orang, uang yang jatuh kepada masyarakat di daerah tujuan mencapai 5.000 dolar per hari," tambah Hugua. Sumber :Antara

Teliti "Red Tide" di Lampung, BPPL Gandeng NOAA

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BPPL) Lampung menggandeng National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Amerika Serikat, untuk meneliti fenomena red tide di Teluk Lampung. Muawanah, peneliti laboratorium di BPPL Lampung, Senin (17/12/2012), mengatakan, jika tidak ada halangan, sejumlah periset dari Bidang Toksin Maritim dari NOAA, AS, akan datang ke Indonesia untuk meneliti fenomena red tide atau meledaknya plankton yang mengakibatkan ribuan ikan di Teluk Lampung mati. Menurut dia, red tide ini merupakan sebuah fenomena global, namun di Teluk Lampung baru pertama kalinya terjadi. Muawanah sempat berkorespodensi dengan peneliti di NOAA dan memastikan bahwa jenis plankton yang memicu pasang merah di Lampung adalah Cochlodinium polykrikoides. "Sebelumnya saya tidak yakin jenis plankton apa itu. Lalu, saya kirimkan gambar sampel mikroskopik plankton yang ada di perairan Lampung itu. Mereka (NOAA) lalu mengatakan itu jenis C. polykrikoides," ujar Muawanah. Penelitian lebih lanjut soal fenomena pasang merah itu tengah dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pesawaran. Namun hingga kini belum diperoleh konfirmasi dari mereka. Para pejabatnya sulit dihubungi.

Sabang Miliki Obyek Wisata Unggulan

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Sabang, Zulkifli H Adam mengharapkan Sabang Jazz Festival pada 22 Desember dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu. "Sabang memiliki sejumlah obyek wisata unggulan seperti Tugu Nol Kilometer, lokasi menyelam terbaik di Indonesia maupun pantai yang indah. Bahkan laut Sabang dinyatakan sebagai laut terindah di Indonesia," kata Zulkifli dalam konferensi pers Sabang Jazz Festival di Jakarta, Senin (17/12/2012). Wali kota berusia 37 tahun itu menambahkan Sabang juga mempunyai sebanyak 529 ikan hias. Juga terdapat sejumlah lokasi peninggalan sejarah. "Sabang juga terbuka untuk semua investor," katanya. Menurut Zulkifli, masyarakat Sabang hendaknya mencontoh masyarakat Bali yang tetap menjaga adat-istiadatnya meskipun daerah tujuan wisata. Selain itu, sejumlah kapal pesiar juga singgah di Sabang karena kedalaman laut di wilayah itu yang mencapai 30 meter. "Kami berharap Sabang akan semakin dikenal," katanya. Saat ini kunjungan wisatawan mancanegara ke Sabang setiap tahun mencapai 50.000 orang. Ketua Panitia Sabang Jazz Festival, Dwiki Darmawan mengatakan festival tersebut akan dikemas dengan sejumlah paket wisata seperti ASEAN Jazz Festival. Sumber :Antara

Fenomena Padang Bunga Es di Laut Arktik Diabadikan

KOMPAS.com — Mahasiswa pascasarjana University of Washington, Amerika Serikat, Jeff Bowman, dan profesornya, Jody Deming, berhasil mengabadikan fenomena padang bunga es di Arktika. Foto diambil saat keduanya tengah mengerjakan proyek gabungan antara ilmu kelautan, mikrobiologi, dan pengetahuan planet pada akhir tahun 2011. Bayangkan bunga lotus yang mengapung tersebar di atas permukaan danau. Lebih kurang seperti itulah fenomena padang bunga es ini terlihat. Perbedaannya, padang bunga es ini mengambang di atas laut dingin menusuk tulang, terbentuk di suhu minus 22 derajat celsius. Bentuknya kecil dan meruncing, diketahui di sini juga merupakan tempat hidup mikro-organisme. Bahkan lebih padat dibanding mikro-organisme yang hidup di bawah air beku Laut Arktik, menjadikannya sebagai bagian penting dari ekosistem lokasi ini. Bunga es ini diketahui juga memproduksi bahan kimia seperti formaldehid yang bisa menjadi petunjuk mengenai asal-usul kehidupan di Bumi. Untuk investigasi lebih lanjut, Bowman dan Deming membawa sampel bunga es ini ke laboratorium di University of Washington. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia) Sumber : Kompas.com

Yogyakarta Segera Miliki Bus Khusus Pariwisata

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta merencanakan pengadaan bus khusus pengangkut wisatawan pada 2013. "Kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DIY akan melakukan pengadaan bus khusus untuk transportasi wisata tahun depan," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi DIY, Sinang Sukanta di Yogyakarta, Senin (17/12/2012). Ia mengatakan gagasan pengadaan bus khusus pariwisata tersebut dimaksudkan untuk memudahkan wisatawan mengunjungi obyek-obyek wisata yang tidak terjangkau bus umum, termasuk Trans Jogja. Menurut Sinang, trayek bus umum maupun Trans Jogja belum menjangkau seluruh wilayah strategis, termasuk obyek-obyek wisata di Yogyakarta. "Saat ini bus umum maupun Trans Jogja belum banyak membantu wisatawan untuk mengunjungi obyek-obyek wisata," katanya. Rencana pengadaan bus khusus pariwisata akan bekerja sama dengan Perusahaan Bus Damri sebagai bus yang disubsidi pemerintah. "Kalau bekerja sama dengan perusahaan bus swasta, belum tentu mereka mau, karena ini khusus untuk pariwisata, bukan untuk penumpang umum," katanya. Pengadaan bus tersebut rencananya akan dilengkapi dengan pembangunan halte bus di setiap obyek wisata yang selama ini belum terjangkau bus umum. Senada dengan Sinang, pengamat transportasi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Joewono Soemardjito mengatakan jumlah bus Trans Jogja sebagai moda transportasi utama di daerah ini belum bisa menjangkau seluruh obyek wisata di Yogyakarta. "Banyak calon penumpang di lokasi-lokasi strategis, namun jika ingin menggunakan Trans Jogja masih harus berjalan jauh menuju halte," katanya. Menurut Joewono, bus Trans Jogja seharusnya dapat menjadi moda transportasi utama bagi masyarakat, sekaligus memudahkan wisatawan untuk berkeliling Yogyakarta, secara praktis dan ekonomis. "Konsep awal pengadaan bus Trans Jogja agar memberikan nilai ekonomis, memang sudah tepat sebagai solusi untuk memudahkan masyarakat Yogyakarta dalam memperoleh layanan transportasi," katanya. Oleh karena itu, tambah Joewono, bus Trans Jogja seharusnya bisa dipertahankan sebagai transportasi massal utama di Yogyakarta. Sumber :Antara