WISATA ke pengrajin rotan bisa menjadi salah satu sensasi tersendiri. Jika Anda ingin merasakannya, datang saja ke salah satu pengrajin rotan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Di kawasan itu setiap kamis pagi, para pengrajin rotan dari berbagai penjuru Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) berdatangan ke salah satu sudut Kota Amuntai untuk menjajakan barang kreasinya.
Beragam kreasi rotan terdapat disana, antara lain kipas, topi, kotak tisu, kursi kecil, dan masih banyak lagi. Harga yang ditawarkannya pun sangat beragam, mulai dari Rp.1000,- sampai ratusan ribu rupiah.
Model produknya pun sangat bervariasi. dari klasik sampai modern dengan motif-motif yang mengikuti perkembangan zaman. Pengrajin pun juga membuat motif sesuai keinginan pembeli. Pengrajin rotan di Kabupaten HSU ini terbagi atas dua kubu. Pertama, kubu tradisional yang menyajikan anyaman-anyaman fungsional sehari-hari, seperti alat penangkap ikan tradisional, Nyiru (caping khas Banjar), Lanjung (tas khas Dayak), dan Takitan (bakul untuk panen).
Sedangkan dari kubu modernis, membuat kerajinan yang berjaya sebagai primadona eksport antara lain, lampit, kotak tisu, kursi malas dan beraneka jenis anyaman lain masih berbahan dasar rotan. Pelayanannya pun tidak kaku. Mereka bisa memproduksi kerajinan sesuai pesanan pembeli. Jadi pembeli tinggal membawa contoh barang dan menunjukkannya kepada pengrajin.
Di dalam tokonya terdapat berbagai jenis barang anyaman dari rotan. Nampak juga para pengrajin yang sedang asyik dengan pekerjaannya. Ada yang sedang duduk di depan mesin jahit, menganyam sebuah kotak, dan ada yang sedang memberi finishing touch pada hasil anyamannya.
Kalau melihat bagaimana pembuatannya, sepertinya mudah, Tapi sebenarnya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Disalah satu sudut toko terlihat seorang wanita muda yang sedang asyik menganyam. Jari-jari tangannya dengan lincah mengayam rotan tanpa melihat. Keahliaiannya itu benar-benar membuat saya kagum. Setelah mengetahui proses pembuatan anyaman rotan, saya baru mengerti mengapa kerajinan ini harganya cukup mahal. Bukan semata dari bahan dasarnya rotan melainkan juga cara pembuatannya yang rumit dan perlu ketrampilan khusus. Ketika ada pedagang yang menawarkan kerajinan anyaman rotan itu, saya jadi berpikir dua kali untuk menawar harganya
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Sabtu, 19 Februari 2011
Mengenal Kehidupan Purbakala di Museum Trinil
Ingin berwisata ke salah satu tempat hunian kehidupan purba pada zaman Pleistosen Tengah, kurang lebih 1,5 juta tahun yang lalu? Museum Trinil lah tempatnya.
Situs Trinil ini amat penting sebab di situs ini selain ditemukan data manusia purba juga menyimpan bukti konkrit tentang lingkungannya, baik flora maupun faunanya.
Terletak di Jalan Raya Solo–Surabaya, Pedukuhan Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, kurang lebih 13 kilometer arah barat pusat kota Ngawi, dan untuk mencapai lokasi ini dapat ditempuh dengan semua jenis kendaraan. Sayang sekali di jalan arteri yang bisa menjadi petunjuk utama, tidak ada satupun patokan yang bisa mengarahkan kita ke Museum tersebut.
Pintu gerbang museum yang sangat sederhana terlihat setelah masuk ke dalam 1 km dari jalan raya utama, bayangkan untuk melihat peradaban jutaan tahun yang lalu hanya dikenakan biaya masuk seribu rupiah per orang. Ketika masuk ke lokasi parkir, kesan pertama yang timbul adalah bahwa museum ini kurang optimal perawatannya, terutama dalam hal fasilitas dan kebersihan.
Masuk ke dalam museum kami mendapati ruangan yang dipenuhi dengan tulang-tulang manusia purba. Diantaranya adalah : fosil tengkorak manusia purba (Phitecantropus Erectus Cranium Karang Tengah Ngawi ), fosil tengkorak manusia purba (Pithecantropus Erectus Cranium Trinil Area), fosil tulng rahang bawah macan (Felis Tigris Mandi Bula Trinil Area), fosil gigi geraham atas gajah (Stegodon Trigonocephalus Upper Molar Trinil Area), fosil tulang paha manusia purba (Phitecantropus Erectus Femur Trinil Area), fosil tanduk kerbau (Bubalus Palaeokerabau Horn Trinil Area), fosil tanduk banteng (Bibos Palaeosondaicus Horn Trinil Area) dan fosil gading gajah purba (Stegodon Trigonocephalus Ivory Trinil Area).
Di samping itu masih ada beberapa fosil tengkorak: Australopithecus Afrinacus Cranium Taung Bostwana Afrika Selatan, Homo Neanderthalensis Cranium Neander Dusseldorf Jerman dan Homo Sapiens Cranium.
Selain fosil-fosil tengkorak yang tersebut hal yang menarik lainnya adalah, adanya sebuah tugu tempat penemuan manusia purba. Dulu tak banyak orang tahu akan makna tugu itu, bahkan kemungkinan besar bisa rusak kalau tidak dpelihara oleh seorang sukarelawan
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Dayak Kenyah di Tengah Serbuan Modernisasi
MENDENGAR suku Dayak, mungkin yang terlintas di benak Anda adalah suku yang tinggal di pedalaman hutan Kalimantan yang sulit dijangkau.
Lain halnya dengan Suku Dayak Kenyah, Anda cukup datang ke Kota Samarinda bagian Utara, Kalimantan Timur, tepatnya di perkampungan Dayak, Desa Pampang.
Terletak sekitar 20 Km dari kota Samarinda dan itu pun bisa ditempuh dengan kendaraan karena jalan beraspal mulus.
Suku Dayak yang tinggal di Desa Pampang merupakan sub-etnis Dayak Kenyah. Semula kawasan tersebut merupakan hutan, namun setelah warga Dayak Kenyah dari Desa Long Us, Apokayan, Kabupaten Bulungan yang berjumlah 35 orang bermigrasi, kawasan itu kemudian berkembang seperti sekarang ini.
Hingga kini penduduk Pampang sudah sekitar 1.000 jiwa. Kendati menerima budaya modern dari luar, warganya tetap teguh mempertahankan tradisi sehingga perkampungan ini dijadikan Desa Budaya Pampang oleh Pemerintah Kota Samarinda.
Di pelosok Kalimantan saat ini berjumlah sekitar 19 suku. Setiap suku memiliki pemimpin (kepala suku) dan adat istiadat yang berbeda. Begitu juga dengan Suku Dayak Kenyah yang tinggal di Desa Pampang ini.
Warga Dayak Kenyah di Pampang tetap mempertahankan budaya leluhurnya, seperti menenun, mengukir, dan membuat aneka kerajinan tangan. Di desa ini pun masih terdapat Lamin (rumah panjang khas Dayak). Bagi para wisatawan yang ingin membeli souvenir, di Desa Pampang banyak orang yang menjajakan berbagai pernak pernik dari yang kecil hingga yang besar seperti gantungan kunci dan patung kayu.
Setiap hari libur, warga Dayak menggelar berbagai tarian tradisional di Lamin antara lain Tari Kancet Lasan, Kancet Punan Lettu, Kancet Nyelama Sakai, Hudog, Manyam, Pamung Tawai, Burung Enggang, dan tari Leleng.
Acara adat tahunan Pelas Tahun atau disebut juga Alaq Tau. Pelas Tahun ini merupakan kegiatan pengucapan rasa terima kasih kepada Tuhan setelah panen raya yang jatuh setiap Juni, namun tanggalnya berbeda-beda tergantung hari baik.
Dalam acara tersebut diawali sambutan kepala suku lalu pertunjukan upacara adat dan tari-tarian tradisonal Suku Dayak Kenyah. Para penarinya dari anak-anak hingga para sepuh dengan diiringi musik khas Suku Dayak Kenyah. Penari Dayak yang ada di Desa Budaya Pampang ini sering diundang untuk mengisi acara ulang tahun kedutaan-kedutaan RI seperti di Jepang, China, Amerika, Belanda, Jerman, Swiss, Belgia, dan lainnya.
Kehidupan Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang sama halnya dengan masyarakat lain. Mereka mengenal tehnologi dan banyak juga yang bekerja di kantor swasta maupun di pemerintahan. Bahkan di kampung tersebut tinggal juga suku Dayak lain seperti Tunjung dan Benuag serta Suku Banjar dan Bugis.
Kebiasan mereka untuk tetap melestarikan kebudayaan dan hidup berbaur dengan masyarakat lainnya membuat desa ini menarik dan menjadi tujuan wisata baik wisnus maupun wisman selagi bertandang ke Kaltim.
Jadi bila Anda tak punya banyak waktu untuk melihat kehidupan orang dayak asli, tato orang dayak, kuping panjang, Lamin beserta ukur-ukiran sekaligus ingin membeli souvenir khas dayak di pedalaman, rasanya Anda cukup ke Desa Budaya Pampang, Samarinda saja.
Untuk datang ke Desa Budaya Pampang, Anda perlu menyewa taksi (sebutan untuk mobil sewaan, bukan taksi umumnya dengan argo) atau dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor melalui jalan poros Samarinda-Bontang. Kampung budaya ini terletak 5 Km dari jalan poros.
Daya tarik yang dapat disaksikan adalah Lamin atau rumah adat suku Dayak serta tarian dan upacara adat Dayak Kenyah. Setiap hari Minggu ada acara budaya yang dapat disaksikan oleh para pengunjung, acara dimulai jam 14.00 siang sampai selesai. Cobalah bersikap sopan terhadap Suku Dayak bila berinteraksi. Biasanya bila Anda ingin mengabadikan sesepuh Dayak Kenyah atau orang berkuping panjang mereka akan meminta imbalan sekitar 20 - 50 ribu rupiah
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Lain halnya dengan Suku Dayak Kenyah, Anda cukup datang ke Kota Samarinda bagian Utara, Kalimantan Timur, tepatnya di perkampungan Dayak, Desa Pampang.
Terletak sekitar 20 Km dari kota Samarinda dan itu pun bisa ditempuh dengan kendaraan karena jalan beraspal mulus.
Suku Dayak yang tinggal di Desa Pampang merupakan sub-etnis Dayak Kenyah. Semula kawasan tersebut merupakan hutan, namun setelah warga Dayak Kenyah dari Desa Long Us, Apokayan, Kabupaten Bulungan yang berjumlah 35 orang bermigrasi, kawasan itu kemudian berkembang seperti sekarang ini.
Hingga kini penduduk Pampang sudah sekitar 1.000 jiwa. Kendati menerima budaya modern dari luar, warganya tetap teguh mempertahankan tradisi sehingga perkampungan ini dijadikan Desa Budaya Pampang oleh Pemerintah Kota Samarinda.
Di pelosok Kalimantan saat ini berjumlah sekitar 19 suku. Setiap suku memiliki pemimpin (kepala suku) dan adat istiadat yang berbeda. Begitu juga dengan Suku Dayak Kenyah yang tinggal di Desa Pampang ini.
Warga Dayak Kenyah di Pampang tetap mempertahankan budaya leluhurnya, seperti menenun, mengukir, dan membuat aneka kerajinan tangan. Di desa ini pun masih terdapat Lamin (rumah panjang khas Dayak). Bagi para wisatawan yang ingin membeli souvenir, di Desa Pampang banyak orang yang menjajakan berbagai pernak pernik dari yang kecil hingga yang besar seperti gantungan kunci dan patung kayu.
Setiap hari libur, warga Dayak menggelar berbagai tarian tradisional di Lamin antara lain Tari Kancet Lasan, Kancet Punan Lettu, Kancet Nyelama Sakai, Hudog, Manyam, Pamung Tawai, Burung Enggang, dan tari Leleng.
Acara adat tahunan Pelas Tahun atau disebut juga Alaq Tau. Pelas Tahun ini merupakan kegiatan pengucapan rasa terima kasih kepada Tuhan setelah panen raya yang jatuh setiap Juni, namun tanggalnya berbeda-beda tergantung hari baik.
Dalam acara tersebut diawali sambutan kepala suku lalu pertunjukan upacara adat dan tari-tarian tradisonal Suku Dayak Kenyah. Para penarinya dari anak-anak hingga para sepuh dengan diiringi musik khas Suku Dayak Kenyah. Penari Dayak yang ada di Desa Budaya Pampang ini sering diundang untuk mengisi acara ulang tahun kedutaan-kedutaan RI seperti di Jepang, China, Amerika, Belanda, Jerman, Swiss, Belgia, dan lainnya.
Kehidupan Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang sama halnya dengan masyarakat lain. Mereka mengenal tehnologi dan banyak juga yang bekerja di kantor swasta maupun di pemerintahan. Bahkan di kampung tersebut tinggal juga suku Dayak lain seperti Tunjung dan Benuag serta Suku Banjar dan Bugis.
Kebiasan mereka untuk tetap melestarikan kebudayaan dan hidup berbaur dengan masyarakat lainnya membuat desa ini menarik dan menjadi tujuan wisata baik wisnus maupun wisman selagi bertandang ke Kaltim.
Jadi bila Anda tak punya banyak waktu untuk melihat kehidupan orang dayak asli, tato orang dayak, kuping panjang, Lamin beserta ukur-ukiran sekaligus ingin membeli souvenir khas dayak di pedalaman, rasanya Anda cukup ke Desa Budaya Pampang, Samarinda saja.
Untuk datang ke Desa Budaya Pampang, Anda perlu menyewa taksi (sebutan untuk mobil sewaan, bukan taksi umumnya dengan argo) atau dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor melalui jalan poros Samarinda-Bontang. Kampung budaya ini terletak 5 Km dari jalan poros.
Daya tarik yang dapat disaksikan adalah Lamin atau rumah adat suku Dayak serta tarian dan upacara adat Dayak Kenyah. Setiap hari Minggu ada acara budaya yang dapat disaksikan oleh para pengunjung, acara dimulai jam 14.00 siang sampai selesai. Cobalah bersikap sopan terhadap Suku Dayak bila berinteraksi. Biasanya bila Anda ingin mengabadikan sesepuh Dayak Kenyah atau orang berkuping panjang mereka akan meminta imbalan sekitar 20 - 50 ribu rupiah
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Pulau Tidung, Surga Wisata Para Backpacker
PULAU Tidung merupakan kecamatan di Kepulauan Seribu Selatan. Pulau ini dihuni lebih dari tiga ribu kepala keluarga. Pulau yang sebagian besar dihuni para nelayan ini belakangan disebut para backpacker dan komunitas backpacker Indonesia sebagai New Paradise.
Pulau terbesar di antara gugusan pulau di Kepulauan Seribu ini sudah didiami penduduk sejak zaman penjajah Belanda. Dalam buku Sejarah Djakarta, disebutkan bahwa ketika Fatahillah menyerbu Malaka, beliau dan pasukannya memanfaatkan pulau-pulau yang ada di Teluk Jakarta sebagai tempat mengatur strategi. Salah satu pulau itu diberi nama Pulau Tidung, artinya pulau tempat berlindung.
Di sebelah timur pulau ini terdapat Pulau Tidung Kecil. Kini kedua pulau ini tersambung oleh sebuah jembatan kayu yang sangat indah. Kita bisa menyusuri jembatan itu sambil melihat ke bawah laut yang bening dengan pemandangan karang-karang dan ikan yang beraneka warna. Panjang jembatan sekitar dua kilometer. Di sekitar jembatan terdapat beberapa kerambah ikan milik nelayan setempat.
Meskipun bukan pulau wisata, tetapi pulau ini sangat nyaman untuk tempat rekreasi bagi masyarakat yang ingin menikmati suasana pulau dengan biaya murah. Air lautnya yang bening dan hamparan pasir putih di tepi pantainya sangat indah untuk dinikmati.
Belum lagi pesona sunrise dan sunset yang indah setiap harinya. Maka tidak heran jika para backpacker menyebut pulau ini sebagai surga baru atau new paradise bagi komunitas pecinta wisata di Tanah Air.
Berenang dan mancing di pulau ini sangat menyenangkan. Pengunjung bisa mancing di dermaga atau di jembatan atau menyewa kapal nelayan. Begitu juga berenang. Kegiatan diving dan snorkling juga oke. Apalagi sekarang sudah banyak tersedia penyewaan peralatan snorkling dan diving plus pemandu dan kapal kecilnya.
Untuk mencapai pulau ini, kita bisa mendatanginya lewat Pelabuhan Muara Angke Jakarta atau dari Pelabuhan Muara Cituis (Rawasaban) Tangerang. Ke Pelabuhan Muara Angke, kita bisa naik angkot dari Grogol atau Kopami dari Beos, Kota. Sedangkan kalau lewat Tangerang, kita bisa naik mobil colt dari Terminal Pasar Baru.
Baik dari Pelabuhan Muara Cituis maupun dari Pelabuhan Muara Angke kendaraan tersedia setiap hari. Kendaraannya berupa kapal kayu milik nelayan Pulau Seribu. Hanya saja kita harus tahu jadwalnya, jangan sampai ketinggalan.
Dari Muara Angke, biasanya kapal berangkat pukul 07.30. Sebaiknya penumpang sudah tiba di dermaga sebelum pukul 07.00 karena jika sudah penuh kapal langsung berangkat tanpa menunggu jadwal.
Apalagi jika Sabtu, seringkali pukul 06.00 pun kapal terpaksa berangkat karena sudah penuh. Ongkosnya hanya Rp33.000 sekali jalan, dengan lama perjalanan sekitar dua jam.
Sementara jadwal keberangkatan dari Muara Cituis Tangerang pukul 11.00 WIB dengan ongkos Rp20.000 dan lama perjalanan sekitar 1,5 jam
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Pulau terbesar di antara gugusan pulau di Kepulauan Seribu ini sudah didiami penduduk sejak zaman penjajah Belanda. Dalam buku Sejarah Djakarta, disebutkan bahwa ketika Fatahillah menyerbu Malaka, beliau dan pasukannya memanfaatkan pulau-pulau yang ada di Teluk Jakarta sebagai tempat mengatur strategi. Salah satu pulau itu diberi nama Pulau Tidung, artinya pulau tempat berlindung.
Di sebelah timur pulau ini terdapat Pulau Tidung Kecil. Kini kedua pulau ini tersambung oleh sebuah jembatan kayu yang sangat indah. Kita bisa menyusuri jembatan itu sambil melihat ke bawah laut yang bening dengan pemandangan karang-karang dan ikan yang beraneka warna. Panjang jembatan sekitar dua kilometer. Di sekitar jembatan terdapat beberapa kerambah ikan milik nelayan setempat.
Meskipun bukan pulau wisata, tetapi pulau ini sangat nyaman untuk tempat rekreasi bagi masyarakat yang ingin menikmati suasana pulau dengan biaya murah. Air lautnya yang bening dan hamparan pasir putih di tepi pantainya sangat indah untuk dinikmati.
Belum lagi pesona sunrise dan sunset yang indah setiap harinya. Maka tidak heran jika para backpacker menyebut pulau ini sebagai surga baru atau new paradise bagi komunitas pecinta wisata di Tanah Air.
Berenang dan mancing di pulau ini sangat menyenangkan. Pengunjung bisa mancing di dermaga atau di jembatan atau menyewa kapal nelayan. Begitu juga berenang. Kegiatan diving dan snorkling juga oke. Apalagi sekarang sudah banyak tersedia penyewaan peralatan snorkling dan diving plus pemandu dan kapal kecilnya.
Untuk mencapai pulau ini, kita bisa mendatanginya lewat Pelabuhan Muara Angke Jakarta atau dari Pelabuhan Muara Cituis (Rawasaban) Tangerang. Ke Pelabuhan Muara Angke, kita bisa naik angkot dari Grogol atau Kopami dari Beos, Kota. Sedangkan kalau lewat Tangerang, kita bisa naik mobil colt dari Terminal Pasar Baru.
Baik dari Pelabuhan Muara Cituis maupun dari Pelabuhan Muara Angke kendaraan tersedia setiap hari. Kendaraannya berupa kapal kayu milik nelayan Pulau Seribu. Hanya saja kita harus tahu jadwalnya, jangan sampai ketinggalan.
Dari Muara Angke, biasanya kapal berangkat pukul 07.30. Sebaiknya penumpang sudah tiba di dermaga sebelum pukul 07.00 karena jika sudah penuh kapal langsung berangkat tanpa menunggu jadwal.
Apalagi jika Sabtu, seringkali pukul 06.00 pun kapal terpaksa berangkat karena sudah penuh. Ongkosnya hanya Rp33.000 sekali jalan, dengan lama perjalanan sekitar dua jam.
Sementara jadwal keberangkatan dari Muara Cituis Tangerang pukul 11.00 WIB dengan ongkos Rp20.000 dan lama perjalanan sekitar 1,5 jam
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Pulau Menjangan, Surga Para Penyelam Sejati
INGIN menikmati pemandangan bawah laut, selayaknya Anda mengisi liburan kali ini dengan meluncur ke kawasan Taman Nasional Bali Barat.
Di sana terdapat pulau indah yaitu Pulau Menjangan. Pulau ini memiliki keindahan bawah laut yang sangat menakjubkan yang saat ini menjadi salah satu pusat kunjungan utama para turis, terutama para penyelam yang datang ke Bali. Keindahan panorama bawah laut Pulau Menjangan merupakan salah satu yang terindah di dunia.
Karang-karangnya tersusun menyerupai terasering dan menempel di dinding hingga kedalaman 50 meter. Ada karang biru, karang meja dan berbagai jenis karang lain yang dilindungi pemerintah. Keindahan panorama bawah laut di kawasan ini tak kalah dibanding panorama bawah laut di Karibia.
Selain memiliki keindahan bawah laut, pemandangan darat (termasuk pantai) pun juga tak kalah indah, serta mempunyai budaya masyarakatnya unik. Perairan Menjangan sangat cocok untuk menjadi tempat menyelam maupun snorkeling melintasi karang-karang yang tak terlalu dalam. Jenis air laut di kawasan pulau ini mendukung untuk pandangan jarak jauh.
Dalam kondisi prima, jarak pandangnya bisa mencapai 50 meter. Banyak lokasi penyelaman menarik yang tersebar di sekeliling pulau ini. Salah satu lokasi itu adalah “Anker Wreck”.
Di sini Anda akan mendapati bangkai kapal yang karam sekitar 150 tahun lalu. Didalam kapal Anda akan menemukan artefak-artefak, namun perlu dicatat bahwa penyelam tidak diizinkan membawa pulang benda-benda tua tersebut.
Di Pulau Menjangan juga banyak ditemui goa-goa karang yang merupakan rumah bagi berbagai binatang khas karang. Anda bisa menemukan sejumlah binatang unik seperti belut raksasa, clown fish, scorpion fish, serta kuda laut. Bahkan bila beruntung, Anda juga bisa menemukan kura-kura laut, serta hiu karang.
Untuk menuju Pulau Menjangan, anda hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menyeberang dengan menyewa speedboat dari Pantai Lovina
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Di sana terdapat pulau indah yaitu Pulau Menjangan. Pulau ini memiliki keindahan bawah laut yang sangat menakjubkan yang saat ini menjadi salah satu pusat kunjungan utama para turis, terutama para penyelam yang datang ke Bali. Keindahan panorama bawah laut Pulau Menjangan merupakan salah satu yang terindah di dunia.
Karang-karangnya tersusun menyerupai terasering dan menempel di dinding hingga kedalaman 50 meter. Ada karang biru, karang meja dan berbagai jenis karang lain yang dilindungi pemerintah. Keindahan panorama bawah laut di kawasan ini tak kalah dibanding panorama bawah laut di Karibia.
Selain memiliki keindahan bawah laut, pemandangan darat (termasuk pantai) pun juga tak kalah indah, serta mempunyai budaya masyarakatnya unik. Perairan Menjangan sangat cocok untuk menjadi tempat menyelam maupun snorkeling melintasi karang-karang yang tak terlalu dalam. Jenis air laut di kawasan pulau ini mendukung untuk pandangan jarak jauh.
Dalam kondisi prima, jarak pandangnya bisa mencapai 50 meter. Banyak lokasi penyelaman menarik yang tersebar di sekeliling pulau ini. Salah satu lokasi itu adalah “Anker Wreck”.
Di sini Anda akan mendapati bangkai kapal yang karam sekitar 150 tahun lalu. Didalam kapal Anda akan menemukan artefak-artefak, namun perlu dicatat bahwa penyelam tidak diizinkan membawa pulang benda-benda tua tersebut.
Di Pulau Menjangan juga banyak ditemui goa-goa karang yang merupakan rumah bagi berbagai binatang khas karang. Anda bisa menemukan sejumlah binatang unik seperti belut raksasa, clown fish, scorpion fish, serta kuda laut. Bahkan bila beruntung, Anda juga bisa menemukan kura-kura laut, serta hiu karang.
Untuk menuju Pulau Menjangan, anda hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menyeberang dengan menyewa speedboat dari Pantai Lovina
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Pantai Sire Medana, Keajaiban Alam di Lombok Utara
LOMBOK memang kaya dengan pantai yang indah. Salah satu pilihan pantai yang indah terdapat di kawasan Lombok Utara, tepatnya Pantai Sire Medana.
Terletak 35 kilometer dari Kota Mataram membuat pantai indah ini menjadi salah satu lokasi wisata yang sangat terkenal dan ramai dikunjungi oleh para wisatawan.
Hamparan pasir putih yang luas, air yang jernih, dan terumbu karang yang terjaga kelestariannya merupakan sebuah kombinasi keindahan yang sangat menawan, dan Pantai Sire Medana memiliki itu semua. Tak mengherankan kalau setiap jengkal lokasi wisata ini dimanfaatkan para wisatawan untuk memanjakan hasrat berenang, menyelam, serta snorkeling.
Sire Medana juga menjadi halaman bagi beberapa kemewahan yang dapat Anda nikmati di Pulau Lombok, seperti lapangan golf 18 holes di Lombok Golf Kosaido Country Club yang tak hanya menyajikan medan yang menawan, namun juga panorama yang menakjubkan; Hotel The Oberoi Lombok yang memiliki dek kapal layar dan yatch serta taman tropis super luas, indah, tenang, nyaman dan sekaligus mewah, yang telah menjadi wakil sempurna dalam memikat dan memanjakan para menteri ASEAN selama kunjungan mereka dalam kegiatan ASEAN Foreign Ministers' Retreat.
Jangan lupakan juga pesona Hotel Tugu Lombok yang eksotis. Deretan pondok tradisional beratap jerami dengan halaman kebun kelapa seluas 6 hektar tentu adalah suatu sensasi yang luar biasa bagi Anda. Namun kalau itu belum cukup memuaskan, keramahan, orisinalitas, cita rasa masakan, serta pemandangan tambahan yang berupa keindahan panorama sunrise berlatar Gunung Rinjani tentunya akan sanggup melambungkan perasaan Anda hingga langit ketujuh.
Untuk melengkapi kesempurnaan kawasan wisata Pantai Sire Medana, berpetualanglah sekiatr dua puluh menit ke arah lautan lepas dan Anda akan bersua dengan three musketeers pariwisata Pulau Lombok, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Pulau yang dikelilingi oleh air yang begitu jernih, hamparan koral yang begitu indah, serta kumpulan ikan tropis dalam warna yang paling cemerlang adalah pujaan dan sesembahan bagi para wisatawan dari seluruh penjuru dunia
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Wisata Alam di Pulau Bangka
KEPULAUAN Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung.
Selain itu ada juga pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau.
Terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis.
Di kawasan ini banyak wisata alam yang menarik dan mempesona. Berikut beberapa 8 wisata alam yang anda harus sambangi:
Pha Kak Liang
Tempat ini berada di Desa Kuto Panji, Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka, sekitar 2 km dari Kota Belinyu atau 53 km dari Kota Sungailiat. Pha Kak Liang adalah sebuah kawasan yang bergaya china, yang dibangun di daerah bekas tambang timah, yang luasnya mencapai 2 ha. Wisatawan yang datang kesini seolah berada di kawasan daratan Hongkong atau Taiwan.
Daya tarik bagi wisatawan di sini yang tak kalah menariknya adalah pengunjung dapat menyaksikan ikan air tawar yang besar-besar bermunculan dipermukaan air pada saat kita berikan makanan yang telah disediakan oleh penjaga setempat. Menurut ceritanya ikan-ikan tersebut tidak boleh dipancing atau dimakan.
Vihara Dewi Kwan Im
Tempat ini berada dikaki bukit dan terdapat aliran air sungai, yang terletak di Desa Jelitik Kecamatan Sungailiat sekitar 15 km dari Kota Sungailiat.
Menurut kepercayaan masyarakat air tersebut dapat menyembuhkan penyakit, menjadi awet muda atau meminta sesuatu yang diinginkan. di vihara ini juga tersedia kolam pemandian dan vihara kecil untuk sembahyang.
Pemandian Air Panas Tirta Tapta Pemali
Objek wisata satu ini merupakan aset wisata pantai yang terletak didesa Pemali Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka, sekitar 20 km dari Kota Sungailiat. Lokasi sumber air panas di Pemali pertama kali ditemukan pada zaman kolonial Belanda. Pada saat itu dilakukan eksplorasi timah oleh perusahaan B.T.W. (Bangka Tin Winning Bedrijt) yaitu perusahaan milik Belanda yang khusus bergerak disektor pertambangan timah di Pulau Bangka.
Setelah kemerdekaan RI perusahaan penambangan timah diambil alih dari pemerintahan kolonial menjadi sebuah perusahaan penambangan yang dimiliki oleh negara, yakni PT. TIMAH dan secara otomatis keberadaan lokasi sumber air panas menjadi bagian kepemilikan dan pengelolaan PT Timah. pada era dasa warsa 70-an, air panas pemali dipugar dan dikembangkan oleh perusahaan Timah, yang selama beberapa tahun sempat terawat dengan baik dan menjadi salah satu tempat rekreasi masyarakat . Air panas ini berasal dari air tanah aktif yang mengeluarkan belerang yang sangat ccocok bagi wisataan yang datang untuk kesehatan atau menghilangkan pegal-pegal dengan cara berendam dikolam air yang disediakan.
Hutan Wisata Sungailiat
Obyek wisata satu ini terletak dikelurahan Parit Padang, Kecamatan Sungailiat, tepatnya dijantung kota Sungailiat yang berhadapan dengan Masjid Agung. Tempat ini sering digunakan untuk berkemah bagi pelajar, pramuka dan remaja. Selain digunakan untuk kegiatan tersebut, tempat ini juga digunakan untuk istirahat sekedar menikmati pepohonan yang lebat dan tinggi.
Kampung Gedong
Perkampungan/pemukiman masyarakat asli china dapat kita temui didaerah Kuto Panji, kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, kurang lebih 54 km dari Kota Sungailiat. Selain itu terdapat pula kampung Gedong desa Lumut Kecamatan Riau Silip, kurang lebih 51 km dari kota Sungailiat atau kurang lebih 14 km dari Kota Belinyu.
Kehidupan mereka berdagang dan pembuat makanan khas Bangka seperti Kerupuk, kemplang, getas, dan lain-lain.
Gunung Maras
Gunung ini terletak di Desa Rambang Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka sekitar 70 km dari kota Sungailiat atau 33 km dari kota Belinyu. Gunung ini merupakan salah satu aset wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi, terutama oleh para penggemar lintas alam seperti hiking, berkemah dan mendaki gunung. Alamnya indah, pepohonan hutan yang cukup lebat menambah daya tarik sendiri.
Bukit Betung
Kawasan hutan lebat di pinggir Kota Sungailiat berseberangan dengan kantor Bupati Bangka, dulunya merupakan tempat menyembunyikan diri dari kejaran kolonial. Puncak bukitnya menawarkan pemandangan kota Sungailiat yang mengesankan.
Goa Maria
Terletak di Kecamatan Belinyu, tepatnya disebuah bukit yang bernama bukit Moh Thian Liang yang berarti Bukit Menggapai Langit yang dipenuhi dengan pepohonan hijau. Tempat ini ramai dikunjungi oleh umat beragama Katholik sebagai tempat memanjatkan doa kepada Bunda Maria. Selain itu ditempat ini juga dapat dilakukan prosesi Jalan Salib untuk mengenang kisah sengsara Yesus Kristus
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Keunikan Legenda Danau Tolire
BERKUNJUNG ke Ternate, Maluku Utara, tidaklah lengkap bila tidak menyempatkan diri mampir ke obyek wisata Danau Tolire.
Danau yang terletak sekitar 10 km dari pusat kota Ternate ini, selain bentuknya unik juga memiliki cerita legenda yang menarik. Danau Tolire berada di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung api tertingi di Maluku Utara. Danau itu sendiri terdiri dari dua buah. Masyarakat setempat menyebutnya Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Jarak antara keduanya hanya sekitar 200 meter.
Dari kedua danau ini, Danau Tolire Besar memiliki keunikan tersendiri. Danau ini menyerupai loyang raksasa. Dari pinggir atas hingga ke permukaan air danau dengan kedalaman sekitar 50 meter dan luas sekitar 5 hektar. Sementara kedalaman danau itu sendiri hingga kini tidak diketahui. Sampai saat ini belum ada yang mengukur kedalaman danau ini. Tetapi menurut cerita leluhur, kedalamannya berkilo-kilo meter dan berhubungan langsung dengan laut.
Danau Tolire Besar ber-air tawar dengan berbagai macam ikan hidup di situ. Namun, warga masyarakat setempat tidak ada yang berani menangkap ikan atau mandi di danau itu. Mereka meyakini bahwa danau yang airnya berwarna coklat kekuning-kuningan itu, dihuni oleh banyak buaya siluman.
Keunikan lain dari danau ini adalah kalau melempar sesuatu ke danau, bagaimana pun kuatnya lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, misalnya, tidak akan pernah menyentuh air danau. Padahal saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar. Barangkali mereka yang pertama kali berkunjung ke danau itu, tidak akan percaya dengan fakta itu.
Namun, mereka boleh mencoba melemparnya setelah membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp 1.000 untuk lima biji batu. Sejauh ini tidak seorang pun mampu melemparkan batu-batu itu hingga menyentuh permukaan air danau.
Banyak harta karun tersimpan di dasar Danau Tolire Besar. Harta karun ini milik masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis menjajah Ternate abad ke-15. Masyarakat Ternate saat itu banyak membuang hartanya yang berharga ke dalam danau agar tak dirampas tentara Portugis.
Sejauh ini belum ada instansi atau pihak tertentu yang melakukan penyelidikan secara khusus atas kebenaran pengakuan masyarakat itu. Namun beberapa waktu lalu, seorang anggota Brimob dengan menggunakan sonar mendeteksi benda-benda yang ada di dasar danau. Hasilnya, terindikasi ada benda-benada logam 'bersemayam' di dasar danau itu
Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, menurut cerita masyarakat setempat, dulunya adalah sebuah kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera. Kampung ini kemudian dikutuk menjadi danau oleh penguasa alam semesta, karena salah seorang ayah di kampung itu menghamili anak gadisnya sendiri.
Saat ayah dan anak gadisnya yang dihamilinya itu akan melarikan diri ke luar kampung, tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri anjlok dan berubah menjadi danau. Danau Tolire Besar dipercaya sebagai tempat si ayah. Sedangkan Danau Tolire Kecil diyakini sebagai tempat si gadis.
Untuk mengunjungi Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, tidaklah sulit. Untuk mencapai tempat itu hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari pusat kota Ternate, dengan menggunakan mobil carteran Rp 250.000 per hari, atau menyewa ojek sepeda motor dengan tarif Rp 10.000 per jam.
Saat mengunjungi Danau Tolire Besar, banyak obyek wisata lainnya yang bisa dinikmati, seperti keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan Portugis dan makan Sultan Babullah, Sultan Ternate yang paling terkenal - yang terdapat di jalan menuju danau tersebut.
Selain itu, `kita` dapat pula menikmati keindahan pasir putih Pantai Sulamadaha, yang terletak hanya sekitar tiga kilomerer dari Danau Tolire Besar. Dari sini, pengunjung juga bisa menyewa perahu untuk memancing ikan atau pergi menyelam menyaksikan keindahan panaroma bawah laut di sekitar pantai itu.
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Aneuk laot Gapang Beach Sabang
Aneuk Laot adalah bahasa Aceh, yang bearti Anak Laut. Danau Aneuk Laot ini berada ditengah-tengah kota Sabang, dengan panorama yang indah untuk dinikmati disiang hari, karena tempatnya sejuk dan bila senja tiba kita juga bisa menikmati sunset yang mempesona, dan jika malam tiba cahaya dari lampu-lampu dari atas bukit Kota Sabang meneranginya. Danau ini merupakan sumber mata air bagi seluruh penduduk Pulau Weh. Terletak di desa Aneuk Laot,20 menit dari Kota Sabang, 10 Menit dari Pelabuhan Balohan
Mesjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu daya tarik wisata budaya yang paling menonjol di Banda Aceh, sekaligus menjadi “icon” pariwisata Aceh. Bangunan ini secara strategis terletak di jantung Kota Banda Aceh yang dilengkapi dengan berbagai arsitektur dan ornamen khas Aceh yang luar biasa. Mesjid ini menjadi salah satu sasaran kunjungan wisatawan.
Mesjid ini dibangun sekitar 12 abad yang lalu dan pernah dibakar beberapa kali termasuk ketika Belanda menyerang Kuta Raja (Banda Aceh) pada tahun 1873. Kemudian pada tahun 1883 Belanda membangun kembali mesjid tersebut dalam upaya mengambil hati rakyat Aceh. Bangunan mesjid ini memiliki lima buah kubah dan dinding yang lebar serta kerangka yang besar. Di sekitar dasar kubah, dinding dan pilar terdapat bermacam jenis hiasan yang menarik
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, merupakan Masjid yang memiliki lembaran sejarah tersendiri, yang kini merupakan Masjid Negara yang berada di jantung kota Propinsi Nanggro Aceh Darussalam. Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama Masjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M. Mesjid raya ini memang pertama kali dibangun oleh pemerintahan Sultan Iskandar Muda, namun telah terbakar habis pada agresi tentara Belanda kedua pada bulan shafar 1290/April 1873 M, dimana dalam peristiwa tersebut tewas Mayjen Khohler yang kemudian diabadikan tempat tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah pohon ketapang/geulumpang dekat pintu masuk sebelah utara mesjid.
Empat tahun setelah Masjid Raya Baiturrahman itu terbakar, pada pertengahan shafar 1294 H/Maret 1877 M, dengan mengulangi janji jenderal Van Sweiten, maka Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu. Pernyataan ini diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala Negeri sekitar Banda Aceh. Dimana disimpulakan bahwa pengaruh Masjid sangat besar kesannya bagi rakyat Aceh yang 100% beragama Islam. Janji tersebut dilaksanakan oleh Jenderal Mayor Vander selaku Gubernur Militer Aceh pada waktu itu. Dan tepat pada hari Kamis 13 Syawal 1296 H/9 Oktober 1879 M, diletakan batu pertamanya yang diwakili oleh Tengku Qadhi Malikul Adil. Masjid Raya Baiturrahman ini siap dibangun kembali pada tahun 1299 Hijriyah bersamaan dengan kubahnya hanya sebuah saja.
Pada tahun 1935 M, Masjid Raya Baiturrahman ini diperluas bahagian kanan dan kirinya dengan tambahan dua kubah. Dan pada tahun 1975 M terjadinya perluasan kembali. Perluasan ini bertambah dua kubah lagi dan dua buah menara sebelah utara dan selatan. Dengan perluasan kedua ini Masjid Raya Baiturrahman mempunyai lima kubah dan selesai dekerjakan dalam tahun 1967 M. Dalam rangka menyambut Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-XII pada tanggal 7 s/d 14 Juni 1981 di Banda Aceh, Masjid Raya diperindah dengan pelataran, pemasangan klinkers di atas jalan-jalan dalam pekarangan Masjid Raya. Perbaikan dan penambahan tempat wudhuk dari porselin dan pemasangan pintu krawang, lampu chandelier, tulisan kaligrafi ayat-ayt Al-Qur’an dari bahan kuningan, bagian kubah serta intalasi air mancur di dalam kolam halaman depan.
Dan pada tahun 1991 M, dimasa Gubernur Ibrahim Hasan terjadi perluasan kembali yang meliputi halaman depan dan belakang serta masjidnya itu sendiri. Bagian masjid yang diperluas,meliputi penambahan dua kubah, bagian lantai masjid tempat shalat, ruang perpustakaan, ruang tamu, ruang perkantoran, aula dan ruang tempat wudhuk, dan 6 lokal sekolah. Sedangkan. perluasan halaman meliputi, taman dan tempat parkir serta satu buah menara utama dan dua buah minaret.
Dilihat dari sejarah, Masjid Raya Baiturrahman ini mempunyai nilai yang tinggi bagi rakyat Aceh, karena sejak Sultan Iskandar Muda sampai sekarang masih berdiri megah di tengah jantung kota Banda Aceh. Mesjid Raya ini mempunyai berbagai fungsi selain shalat, yaitu tempat mengadakan pengajian, perhelatan acara keagamaan seperti maulid Nabi Besar Muhammad SAW, peringatan 1 Muharram, Musabaqah Tilawatil Qur’an (yang baru selesai MTQ Telkom-Telkomsel Nasional), tempat berteduh bagi warga kota serta para pendatang, salah satu obyek wisata Islami.
Waktu gempa dan tsunami (26 Desember 2004) yang menghancurkan sebagian Aceh, mesjid ini selamat tanpa kerusakan yang berarti dan banyak warga kota yang selamat di sini. Kawasan/lingkungan mesjid ini juga dijadikan kawasan syariat Islam, jadi sebaiknya kita jaga dan jangan dikotori oleh perbuatan-perbuatan yang melecehkan mesjid serta melanggar syariat Islam
Tsunami Terbesar di Dunia
Banyak tsunami yang telah terjadi sepanjang sejarah manusia. Beberapa di antaranya adalah yang terjadi di Indonesia, seperti tsunami yang menghantam wilayah Mentawai dan tsunami Aceh pada tahun 2004 lalu.
Sejarah mencatat bahwa bencana yang terjadi akibat aktivitas geologi itu hampir selalu merenggut banyak nyawa. Berikut ini adalah catatan sejarah tentang lima tsunami yang paling mematikan.
1. Tsunami Aceh
Tsunami ini terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 akibat gempa berkekuatan 9,1 hingga 9,3 skala Richter. Gelombang tsunami menyapu beberapa wilayah di Aceh, India, Sri Lanka, Thailand, Maladewa, dan wilayah Afrika Timur.
Sejumlah 226.000 jiwa tewas akibat tsunami ini dengan 166.000 jiwanya merupakan warga negara Indonesia. Gempa penyebab tsunami ini merupakan gempa terbesar keempat yang terjadi dalam sejarah, sedangkan tsunaminya merupakan tsunami yang terbesar. Jumlah orang yang meninggal mencapai 226.000 jiwa dengan 166.000 jiwanya merupakan orang Indonesia.
2. Tsunami di masa Yunani Kuno
Tsunami di masa Yunani Kuno ini diketahui merupakan tsunami pertama yang terekam sepanjang sejarah. Sebab, tsunaminya adalah meletusnya gunung yang berada di dekat Pulau Thera atau Santorini. Jumlah orang yang tewas dalam tsunami ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi ditaksir mencapai lebih dari 100.000 orang.
Gelombang tsunami diperkirakan mencapai 15 meter. Sementara itu, tsunami yang terjadi pada tahun 1500 SM ini diperkirakan menjadi sebab runtuhnya peradaban Minoa, salah satu peradaban yang berkembang kala itu.
3. Tsunami di Portugal, Spanyol, dan Maroko
Tsunami ini terjadi akibat gempa berpusat di dasar perairan Atlantik pada tahun 1755. Gelombang tsunami menghantam kota-kota di Portugal, Spanyol, dan Maroko dengan kerusakan terparah terjadi di wilayah kota Lisbon. Tinggi gelombang tsunami memang tak melebihi Tsunami Krakatau, tetapi jumlah orang yang tewas jauh lebih banyak, sebanyak 60.000 orang.
4. Tsunami Laut China Selatan
Tsunami ini terjadi pada tahun 1782 di wilayah Laut China Selatan yang berdekatan dengan Taiwan. Sebab, tsunami adalah gempa tektonik yang terjadi di dasar lautan. Tidak jelas pusat gempa dan kekuatannya, tetapi sebanyak 40.000 orang tewas karenanya. Berdasarkan katalog tsunami yang dipublikasikan Rusia, gelombang tsunami menerjang daratan hingga sejauh 120 kilometer.
5. Tsunami akibat letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda
Tsunami ini terjadi pada tahun 1883 dan membunuh sekitar 36.000 orang. Gelombang tsunami yang ditimbulkan oleh letusan mencapai tinggi 40 meter dan menyapu setidaknya 165 desa di wilayah Jawa dan Sumatera. Letusan Krakataunya sendiri merupakan letusan gunung api yang terbesar dalam sejarah, menimbulkan suara yang begitu keras dan abu vulkanik yang bahkan tersebar hingga ke Australia
Sumber: terselubung
Sejarah mencatat bahwa bencana yang terjadi akibat aktivitas geologi itu hampir selalu merenggut banyak nyawa. Berikut ini adalah catatan sejarah tentang lima tsunami yang paling mematikan.
1. Tsunami Aceh
Tsunami ini terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 akibat gempa berkekuatan 9,1 hingga 9,3 skala Richter. Gelombang tsunami menyapu beberapa wilayah di Aceh, India, Sri Lanka, Thailand, Maladewa, dan wilayah Afrika Timur.
Sejumlah 226.000 jiwa tewas akibat tsunami ini dengan 166.000 jiwanya merupakan warga negara Indonesia. Gempa penyebab tsunami ini merupakan gempa terbesar keempat yang terjadi dalam sejarah, sedangkan tsunaminya merupakan tsunami yang terbesar. Jumlah orang yang meninggal mencapai 226.000 jiwa dengan 166.000 jiwanya merupakan orang Indonesia.
2. Tsunami di masa Yunani Kuno
Tsunami di masa Yunani Kuno ini diketahui merupakan tsunami pertama yang terekam sepanjang sejarah. Sebab, tsunaminya adalah meletusnya gunung yang berada di dekat Pulau Thera atau Santorini. Jumlah orang yang tewas dalam tsunami ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi ditaksir mencapai lebih dari 100.000 orang.
Gelombang tsunami diperkirakan mencapai 15 meter. Sementara itu, tsunami yang terjadi pada tahun 1500 SM ini diperkirakan menjadi sebab runtuhnya peradaban Minoa, salah satu peradaban yang berkembang kala itu.
3. Tsunami di Portugal, Spanyol, dan Maroko
Tsunami ini terjadi akibat gempa berpusat di dasar perairan Atlantik pada tahun 1755. Gelombang tsunami menghantam kota-kota di Portugal, Spanyol, dan Maroko dengan kerusakan terparah terjadi di wilayah kota Lisbon. Tinggi gelombang tsunami memang tak melebihi Tsunami Krakatau, tetapi jumlah orang yang tewas jauh lebih banyak, sebanyak 60.000 orang.
4. Tsunami Laut China Selatan
Tsunami ini terjadi pada tahun 1782 di wilayah Laut China Selatan yang berdekatan dengan Taiwan. Sebab, tsunami adalah gempa tektonik yang terjadi di dasar lautan. Tidak jelas pusat gempa dan kekuatannya, tetapi sebanyak 40.000 orang tewas karenanya. Berdasarkan katalog tsunami yang dipublikasikan Rusia, gelombang tsunami menerjang daratan hingga sejauh 120 kilometer.
5. Tsunami akibat letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda
Tsunami ini terjadi pada tahun 1883 dan membunuh sekitar 36.000 orang. Gelombang tsunami yang ditimbulkan oleh letusan mencapai tinggi 40 meter dan menyapu setidaknya 165 desa di wilayah Jawa dan Sumatera. Letusan Krakataunya sendiri merupakan letusan gunung api yang terbesar dalam sejarah, menimbulkan suara yang begitu keras dan abu vulkanik yang bahkan tersebar hingga ke Australia
Sumber: terselubung
Tentara Wanita Terbak di Dunia
10. Mary E. Walker
Mary Walker adalah wanita pertama dan satu-satunya di seluruh kekuatan militer yang pernah menerima Medali Kehormatan Kongres atas tindakan dan tugas selama Perang Saudara. Meskipun ia tidak memulai di militer, Walker dikenal untuk mendorong hak-hak perempuan serta reformasi berpakaian. Sebelum Perang Saudara pecah, Walker adalah satu-satunya perempuan di kelasnya lulus dengan gelar medis dari Syracuse Medical College. Segera setelah mendapatkan gelar, perang pecah dan Walker sukarela untuk bergabung dengan Angkatan Darat sebagai petugas medis
9. Cut Nyak Dhien
wanita Aceh yang lahir pada tahun 1848 ini adalah salah satu prajurit wanita terbaik yang pernah dimiliki oleh Aceh dan Negara indonesia. Ia bersama Suaminya, Teuku Umar berjuang bersama rakyat Aceh lainya untuk mengusir kependudukan belanda dari tanah Aceh. Ia selalu gigih dalam mengumandangkan kata kebebasan bagi rakyat aceh. Bahkan di usia tuanya, ia tetap berjuang melawan Belanda walaupun hanya dengan kobaran semangatnya.
8. Opha M. Johnson
Mungkin Johnsonlah wanita pertama di dalam kesatuan Korps marinir Angkatan laut Amerika serikat yang ikut berperang langsung dengan tentara Jepang. di saat wanita lainya hanya mendapatkan tugas sebagai juru masak dan juru cuci marinir, ia justru mendapatkan tugas sebagai pengatur serangan laut angkatan Laut marinir Amerika serikat di Perang dunia ke 2.
7. Loretta walsh
Loretta adalah wanita pertama yang terdaftar dalam kesatuan Angkatan laut Amerika serikat di perang dunia ke 1. Wanita kelahiran 22 April 1896 ini adalah salah satu ahli strategi pertempuran laut yang ikut andil dalam pertempuran melawan Jerman di front Psifik, kegemilanganya dalam menerapkan strategi perang laut membuat Jerman harus kehilangan 5 kapal tempurnya.
6. Oveta Culp Hobby
Hobby adalah wanita pertama di dalam kesatuan angkatan darat yang mendapatkan US Army Distinguished service medal, yaitu medali kehormatan yang hanya diberikan kepada prajurit-prajurit Amerika serikat terbaik. Pada awalnya ia hanya bertugas di bagian editor, tetapi karna kegemilanganya, ia kemudian berhasil menduduki posisi penting di kemiliteran Amerika serikat, dan segera setelah ia mendapatkan medali kehormatanya di tahun 1945, ia kemudian naik pangkat menjadi kolonel.
5. Elsie S. Ott
Ia adalah Prajurit Amerika yang bertugas sebagai perawat penerbang. Walaupun ia tak pernah mendapatkan pendidikan formal dalam dunia medis penerbangan, tapi nyatanya ia berhasil merawat banyak pasukan penerbang Amerika serikat. ia juga mendapatkan medali medis penerbangan Amerika serikat karna peran aktifnya dalam perang dunia ke 2.
4. Cordelia E. Cook
Cordelia E. Cook menjabat sebagai Korps Perawat Angkatan Darat selama Perang Dunia II dan berdiri sebagai wanita pertama yang menerima dua penghargaan atas tindakannya selama perang: Bintang Perunggu dan Purple Heart. Cook ditempatkan di Italia dan berhasil melakukan tugasnya sebagai perawat selama waktu pertempuran sulit dan kawanan tentara yang terluka dan sekarat. Ia berada di dalam pertempuran langsung ketika bertugas merawat para korban yang terluka.
3. Margaret Corbin
Margaret Corbin adalah wanita yang ikut bertempur langsung di Perang Revolusi Amerika. Pada awalnya ia adalah seorang wanita biasa, Tapi pernikahanya dengan John Corbin pada tahun 1772 yang seorang pejuang membuatnya harus ikut bertempur. Mereka berdua berjuang bersama ratusan orang berjuang melawan pasukan Inggris, terutama di Fort Washington di Manhattan.
2. Jamila
Jamila yang mempunyai nama lengkap Djamila Bouhired ini adalah seorang pejuang bwanita yang paling terkenal di dunia. Ia adalah pejuang nasional Aljazair. Bersama mahasiswa-mahasiswa aljazair lainya, ia tergabung dalam Front pembebasan Nasional Aljazair. perjuanganya melawan pendudukan Prancis di aljazair tak hanya melalui jalur Diplomasi, Ia juga aktif dalam jalur baku tembak dengan pasukan prancis.
1. Joan of Arc
Boleh dikatakan bahwa Joan of Arc adalah simbol ksatria prancis, Dialah prajurit wanita yang namanya menyeruak di dunia kemiliteran dunia. Ia adalah wanita yang ikut bertempur langsung dengan Pasukan Inggris dalam rangka mendapatkan kembali tanah Prancis. Ia banyak memenagi pertempuran bersama pasukan Prancis sebelum akhirnya ia tertangkap dan dihukum mati pada bulan Juni 1456. namun ia tetaplah dianggap sebagai Wanita suci sekaligus pahlawan wanita paling berpengaruh di negara Prancis.
sumber: kaskus.us
Mary Walker adalah wanita pertama dan satu-satunya di seluruh kekuatan militer yang pernah menerima Medali Kehormatan Kongres atas tindakan dan tugas selama Perang Saudara. Meskipun ia tidak memulai di militer, Walker dikenal untuk mendorong hak-hak perempuan serta reformasi berpakaian. Sebelum Perang Saudara pecah, Walker adalah satu-satunya perempuan di kelasnya lulus dengan gelar medis dari Syracuse Medical College. Segera setelah mendapatkan gelar, perang pecah dan Walker sukarela untuk bergabung dengan Angkatan Darat sebagai petugas medis
9. Cut Nyak Dhien
wanita Aceh yang lahir pada tahun 1848 ini adalah salah satu prajurit wanita terbaik yang pernah dimiliki oleh Aceh dan Negara indonesia. Ia bersama Suaminya, Teuku Umar berjuang bersama rakyat Aceh lainya untuk mengusir kependudukan belanda dari tanah Aceh. Ia selalu gigih dalam mengumandangkan kata kebebasan bagi rakyat aceh. Bahkan di usia tuanya, ia tetap berjuang melawan Belanda walaupun hanya dengan kobaran semangatnya.
8. Opha M. Johnson
Mungkin Johnsonlah wanita pertama di dalam kesatuan Korps marinir Angkatan laut Amerika serikat yang ikut berperang langsung dengan tentara Jepang. di saat wanita lainya hanya mendapatkan tugas sebagai juru masak dan juru cuci marinir, ia justru mendapatkan tugas sebagai pengatur serangan laut angkatan Laut marinir Amerika serikat di Perang dunia ke 2.
7. Loretta walsh
Loretta adalah wanita pertama yang terdaftar dalam kesatuan Angkatan laut Amerika serikat di perang dunia ke 1. Wanita kelahiran 22 April 1896 ini adalah salah satu ahli strategi pertempuran laut yang ikut andil dalam pertempuran melawan Jerman di front Psifik, kegemilanganya dalam menerapkan strategi perang laut membuat Jerman harus kehilangan 5 kapal tempurnya.
6. Oveta Culp Hobby
Hobby adalah wanita pertama di dalam kesatuan angkatan darat yang mendapatkan US Army Distinguished service medal, yaitu medali kehormatan yang hanya diberikan kepada prajurit-prajurit Amerika serikat terbaik. Pada awalnya ia hanya bertugas di bagian editor, tetapi karna kegemilanganya, ia kemudian berhasil menduduki posisi penting di kemiliteran Amerika serikat, dan segera setelah ia mendapatkan medali kehormatanya di tahun 1945, ia kemudian naik pangkat menjadi kolonel.
5. Elsie S. Ott
Ia adalah Prajurit Amerika yang bertugas sebagai perawat penerbang. Walaupun ia tak pernah mendapatkan pendidikan formal dalam dunia medis penerbangan, tapi nyatanya ia berhasil merawat banyak pasukan penerbang Amerika serikat. ia juga mendapatkan medali medis penerbangan Amerika serikat karna peran aktifnya dalam perang dunia ke 2.
4. Cordelia E. Cook
Cordelia E. Cook menjabat sebagai Korps Perawat Angkatan Darat selama Perang Dunia II dan berdiri sebagai wanita pertama yang menerima dua penghargaan atas tindakannya selama perang: Bintang Perunggu dan Purple Heart. Cook ditempatkan di Italia dan berhasil melakukan tugasnya sebagai perawat selama waktu pertempuran sulit dan kawanan tentara yang terluka dan sekarat. Ia berada di dalam pertempuran langsung ketika bertugas merawat para korban yang terluka.
3. Margaret Corbin
Margaret Corbin adalah wanita yang ikut bertempur langsung di Perang Revolusi Amerika. Pada awalnya ia adalah seorang wanita biasa, Tapi pernikahanya dengan John Corbin pada tahun 1772 yang seorang pejuang membuatnya harus ikut bertempur. Mereka berdua berjuang bersama ratusan orang berjuang melawan pasukan Inggris, terutama di Fort Washington di Manhattan.
2. Jamila
Jamila yang mempunyai nama lengkap Djamila Bouhired ini adalah seorang pejuang bwanita yang paling terkenal di dunia. Ia adalah pejuang nasional Aljazair. Bersama mahasiswa-mahasiswa aljazair lainya, ia tergabung dalam Front pembebasan Nasional Aljazair. perjuanganya melawan pendudukan Prancis di aljazair tak hanya melalui jalur Diplomasi, Ia juga aktif dalam jalur baku tembak dengan pasukan prancis.
1. Joan of Arc
Boleh dikatakan bahwa Joan of Arc adalah simbol ksatria prancis, Dialah prajurit wanita yang namanya menyeruak di dunia kemiliteran dunia. Ia adalah wanita yang ikut bertempur langsung dengan Pasukan Inggris dalam rangka mendapatkan kembali tanah Prancis. Ia banyak memenagi pertempuran bersama pasukan Prancis sebelum akhirnya ia tertangkap dan dihukum mati pada bulan Juni 1456. namun ia tetaplah dianggap sebagai Wanita suci sekaligus pahlawan wanita paling berpengaruh di negara Prancis.
sumber: kaskus.us
Kompleks perkuburan militer Belanda terletak di tengah-tengah kota Banda Aceh
Kompleks kuburan ini lebih dikenal sebagai Peucut Kerkhof dan ini membuktikan Pemerintah Aceh dan masyarakatnya tidak pernah dendam tentang masa lalu. Berikut laporan Lola Alfira, reporter radio mitra Ranesi FAS FM di Meulaboh.
Salah satu jejak dokumen sejarah yang masih tersisa di Aceh sekarang ini adalah komplek perkuburan militer Belanda. Pemerintah kota Banda Aceh telah merawat dengan baik sekitar 2200 jasad prajurit Belanda, termasuk serdadu tawanan yang dibawa dari Ambon dan Pulau Jawa, pada saat Belanda memerangi Aceh 26 Maret 1873 sampai 1942. Empat jenderal Belanda juga dikuburkan di Peucut Kerkhof, ucap Adli Abdullah, pemerhati sosial budaya Aceh.
Adli Abdullah: “Sebenarnya ada empat jendral Belanda yang meninggal di Aceh, Köhler, Van Swieten, Pel dan satu lagi saya lupa. Seperti Köhler misalnya, dia meninggal 14 April 1873, gugur di depan Mesjid Raya, kemudian oleh pasukannya dilarikan ke laut dan dibawa. Sehingga ekspedisi Belanda pertama itu gagal. Balik ke Jakarta dan dimakamkan di Tanah Abang, di Jakarta. Dikembalikan ke Aceh sebenarnya tidak ada rencana awalnya. Cuma atas inisiatif Gubernur Aceh waktu itu Muzakir Walad, karena Köhler ini meninggalnya di Aceh, apalagi karena kena penggusuran di Jakarta, karena perluasan kantor Balai Kota, makanya tulang belulangnya dimakamkan di Aceh.”
Sebelum kita memasuki halaman kuburan Peucut Kerkhof, terdapat kalimat bertuliskan “2200 Prajurit dikuburkan di sini. Angkatan Perang Kerajaan Hindia Belanda Timur (KNIL) membayar mahal atas kehadirannya di Aceh.”
Amri penjaga makam yang sudah 17 tahun bertugas merawat kompleks Peucut Kerkhof menjelaskan, di setiap batu nisan dibuat tanda untuk menjelaskan yang dikuburkan tersebut tewas karena perang atau karena sakit.
Amri: “Tanggung jawab saya cukup luar biasa. Kebersihannya. Pokoknja hari potong rumput, supaya kerkhof ini tetap bersih. Yang rusak-rusak diperbaiki yang bagus. Dicat, baik itu kuburan, pagar sekeliling kerkhof diperbaiki, sampai kantor-kantornya, perumahan karyawan di sini”.
Nama kerkhof berasal dari bahasa Belanda yang berarti halaman gereja atau kuburan. Sedangkan Peucut berasal dari nama salah seorang putera Sultan Iskandar Muda yang dihukum mati dan dikuburkan di salah satu bukit kecil di dalam komplek makam. Sehingga penggabungan nama Peucut Kerkhof dikenal sebagai situs sejarah peninggalan Belanda di areal seluas 3,25 hektar.
Sementara itu perawatan Peucut Kerkhof dibiayai oleh Stichting Peucut Fonds atau Yayasan Dana Peucut. Yayasan tersebut pada dasarnya bermaksud untuk menyelamatkan kuburan militer Belanda agar dapat disaksikan oleh generasi mendatang. Dewan pengurus yayasan khususnya mengumpulkan dana untuk perbaikan dan pemeliharaan semua aktivitas ini sesuai dengan MOU antara Pemrintah Aceh dengen Belanda. Yayasan Dana Peucut sendiri berdiri sejak 29 Januari 1976, ketua yayasan pertama bernama Letnan Jendral F. van der Veen seorang perwira di Korp Marchaussee yang pernah bertugas di Aceh, karena memang korps itu didirikan di Aceh.
Peucut Kerkhof merupakan gambaran nyata bagi masyarakat Aceh. Setiap kuburan memiliki kisahnya sendiri. Ini bukti kedahsyatan perang Aceh melawan Belanda tidak membuat situs sejarah ini terbengkalai. Karena masyarakat Aceh tidak membawa dendam sampai mati. Adli Abdullah kembali menjelaskan.
Adli Abdullah: “Bagi masyarakat Aceh musuh itu tidak dibawa sampai mati. Musuh itu ada ketika masih hidup, kalau sudah meninggal itu dianggap sudah menjadi Bani Adam.
Makanya pihak-pihak Belanda pada waktu itu, tahun 1984, setuju, waktu Pak Muzakir minta supaya abu jenazah Köhler dibawa pulang ke Aceh. Itu tindakan yang spektakuler.
Bahkan setelah itu, kuburan Duta Besar Aceh yang ada di Belandapun direnovasi.
Bahkan setelah itu, kuburan Duta Besar Aceh yang ada di Belandapun direnovasi.
Sehingga Gubernur Aceh Muzakir Walad datang ke Belanda di Middelburg.Dubes itu, Tengku Syeh Abdul Hamid yang pernah dikirim oleh Sultan Syaidil Kamil pada tahun 1601 sebagai Duta Besar Aceh di Negeri Belanda dan meninggal di Belanda. Jadi Köhler dibawa pulang ke Aceh dan kuburan Tengku Syeh Abdul Hamid pun direnovasi. Jadi bagian bukti-bukti sejarah. Makanya sejarah itu penting, itu bagian indentitas suatu bangsa.”
sumber: http://beritakorslet.wordpress.com/2010/01/29/kompleks-kuburan-belanda-sebagai-jati-diri-aceh/
Langganan:
Postingan (Atom)