WISATA ke pengrajin rotan bisa menjadi salah satu sensasi tersendiri. Jika Anda ingin merasakannya, datang saja ke salah satu pengrajin rotan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Di kawasan itu setiap kamis pagi, para pengrajin rotan dari berbagai penjuru Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) berdatangan ke salah satu sudut Kota Amuntai untuk menjajakan barang kreasinya.
Beragam kreasi rotan terdapat disana, antara lain kipas, topi, kotak tisu, kursi kecil, dan masih banyak lagi. Harga yang ditawarkannya pun sangat beragam, mulai dari Rp.1000,- sampai ratusan ribu rupiah.
Model produknya pun sangat bervariasi. dari klasik sampai modern dengan motif-motif yang mengikuti perkembangan zaman. Pengrajin pun juga membuat motif sesuai keinginan pembeli. Pengrajin rotan di Kabupaten HSU ini terbagi atas dua kubu. Pertama, kubu tradisional yang menyajikan anyaman-anyaman fungsional sehari-hari, seperti alat penangkap ikan tradisional, Nyiru (caping khas Banjar), Lanjung (tas khas Dayak), dan Takitan (bakul untuk panen).
Sedangkan dari kubu modernis, membuat kerajinan yang berjaya sebagai primadona eksport antara lain, lampit, kotak tisu, kursi malas dan beraneka jenis anyaman lain masih berbahan dasar rotan. Pelayanannya pun tidak kaku. Mereka bisa memproduksi kerajinan sesuai pesanan pembeli. Jadi pembeli tinggal membawa contoh barang dan menunjukkannya kepada pengrajin.
Di dalam tokonya terdapat berbagai jenis barang anyaman dari rotan. Nampak juga para pengrajin yang sedang asyik dengan pekerjaannya. Ada yang sedang duduk di depan mesin jahit, menganyam sebuah kotak, dan ada yang sedang memberi finishing touch pada hasil anyamannya.
Kalau melihat bagaimana pembuatannya, sepertinya mudah, Tapi sebenarnya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Disalah satu sudut toko terlihat seorang wanita muda yang sedang asyik menganyam. Jari-jari tangannya dengan lincah mengayam rotan tanpa melihat. Keahliaiannya itu benar-benar membuat saya kagum. Setelah mengetahui proses pembuatan anyaman rotan, saya baru mengerti mengapa kerajinan ini harganya cukup mahal. Bukan semata dari bahan dasarnya rotan melainkan juga cara pembuatannya yang rumit dan perlu ketrampilan khusus. Ketika ada pedagang yang menawarkan kerajinan anyaman rotan itu, saya jadi berpikir dua kali untuk menawar harganya
Sumber : Pasha Ernowo - Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar