Jakarta, Selepas makan siang, orang dewasa banyak yang mengantuk dan salah satu tandanya adalah sering menguap.
Rupanya bukan cuma orang dewasa saja, anak-anak bahkan janin dalam kandungan sudah sering menguap seperti sedang mengantuk.
Adanya fenomena menguap atau membuka mulut lebar-lebar pada janin saat masih dalam kandungan sudah mencuat sejak beberapa tahun silam.
Namun pada saat itu para ilmuwan masih ragu, apakah itu benar-benar menguap atau sekadar meregangkan otot mulut saja.
Kini melalui pencitraan 4 dimensi, para ilmuwan di Inggris telah membuktikan adanya perbedaan antara buka mulut untuk stretching atau peregangan dengan untuk menguap.
Ini membuktikan, perilaku orang dewasa yang sering menguap sebenarnya sudah dimulai sejak dalam kandungan.
Dalam penelitannya yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE, para ilmuwan tersebut mengamati 15 janin sehat melalui pencitraan 4 dimensi.
Dengan alat tersebut, kapan saja janin menguap akan terekam secara detail termasuk pergerakan mulutnya saat terbuka. Meski demikian, para ilmuwan yang berasal dari Durham University tersebut belum berkesimpulan soal apa tujuan para janin itu menguap.
Diyakini perilaku itu berhubungan dengan masa pertumbuhan dan bisa dimanfaatkan untuk melihat kondisi kesehatan secara lebih luas. "Tidak seperti kita (orang dewasa), menguap pada janin tidak menular dan belum tentu karena mengantuk.
Hanya, frekuensi menguap dalam kandungan bisa berhubungan dengan proses pematangan otak," kata Nadja Reissland yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari NBC News, Kamis (22/11/2012).
Penelitian yang dilakukan Reissland melibatkan 8 janin perempuan dan 7 janin laki-laki berusia 24 hingga 36 pekan. Tidak ada perbedaan frekuensi menguap pada janin laki-laki maupun perempuan, namun terjadi penurunan setelah memasuki usia 28 pekan di dalam kandungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar