Senin, 31 Januari 2011
Internet, Pendongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi grafik ekspansi pasar teknologi (Ilustrasi)
VIVAnews - Industri teknologi dunia telah berkembang signifikan. Di Asia, akselerasi pertumbuhan layanan jasa dan pelanggan menunjukkan tren yang berkesinambungan.
Internet sebagai salah satu jenis layanan tekonologi informasi juga membukukan kinerja perkembangan yang tinggi. Di beberapa negara, selama kurun waktu satu dekade terakhir, pertumbuhan bahkan tercatat melebihi 1.000 persen.
Perkembangan layanan koneksi dunia maya itu tentu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan dan perkembangan bisnis para pelaku usahanya di masa yang akan datang.
Jumlah Pengguna Internet Terus Meningkat
Secara total, jumlah pengguna layanan Internet di wilayah Asia mencapai 825,094 juta pengguna atau sekitar 41,95 persen dari total pengguna internet di seluruh dunia yang mencapai 1.966 juta pengguna.
Dari total pengguna di wilayah Asia, China membukukan pengguna internet terbesar yakni 420 juta pengguna. Hingga pertengahan tahun lalu, Jepang menempati urutan kedua dengan 99,14 juta pengguna. India memiliki 81 juta pengguna internet, sedangkan Korea punya 39,44 juta pengguna.
Indonesia yang memiliki sekitar 242 juta penduduk menempati urutan kelima terbesar di seluruh Asia, dengan pengguna internet sekitar 30 juta orang. Negara lain seperti Filipina, Malaysia dan Taiwan masing masing memiliki sekitar 29,70 juta, 16,90 juta dan 16,13 juta pengguna internet.
Bila melihat dari sisi pertumbuhan, Indonesia juga masuk dalam kategori lima terbesar dengan membukukan pertumbuhan sekitar 1.400 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Internet Akan Terus Tumbuh
Hingga beberapa tahun ke depan, kami melihat potensi perkembangan layanan jasa internet sebagai bagian dari industri telekomunikasi masih akan mencatat pertumbuhan yang signifikan.
Rendahnya angka penetrasi internet Indonesia yang hanya sebesar 12,30 persen, dibandingkan dengan negara sekitar seperti Singapura (77,80 persen), Malaysia (64,60 persen), Filipina (29,70 persen), dan negara maju lainnya seperti Jepang (78,20 persen), China (31,60 persen), dan Korea (81,12 persen), tentu berpotensi memberikan ruang gerak pertumbuhan bagi para pelaku usahanya.
Beberapa operator telekomunikasi yang ikut menawarkan jasa koneksi internet juga berpotensi mendapatkan benefit dari kondisi tersebut.
Ekspansi usaha yang dilakukan untuk mengembangkan jasa layanan koneksi internet tentu bisa memberikan peningkatan kontribusi total pendapatan konsolidasian perusahaan serta berpotensi menjadi stabilator terhadap penurunan pendapatan maupun stagnannya pertumbuhan pendapatan yang dapat terjadi pada lini bisnis telekomunikasi lainnya.
Kami menilai, perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia akan terus positif.
Akhmad Nurcahyadi adalah analis dari BNI Securities
• VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar