Jumat, 28 Januari 2011
Mengintip Ruangan Dalam Ka'bah
Ruang Ka'bah Masa Lalu
Ruang Ka'bah masa sekarang
Apa sih isi dalam Ka’bah ?
Ketua Islamic Society of North America (ISNA = Masyarakat Islam Amerika Utara) punya kesempatan masuk ke dalam Ka’bah di tahun 1998. Inilah keterangannya:
▪ di dalamnya terdapat tiga pilar.
▪ ada meja untuk meletakkan parfum.
▪ terdapat dua lampu lentera yang digantungkan dari langit-langit.
▪ ruangan cukup untuk menampung 50 orang.
▪ tidak ada lampu listrik di bagian dalam.
▪ tembok dan lantai terbuat dari marmer.
▪ tidak ada jendela di bagian dalam.
▪ hanya ada satu pintu.
▪ bagian atas tembok-tembok di bagian dalam ditutupi gorden
Design Ka'bah
Pintu Ka'bah
Kunci Pintu Ka'bah
Penggantian Kain Penutup Ka'bah
Perbaikan Bagian dalam Ka'bah
Sedikit Tentang Masjidil Haram, Mekkah Masa Lalu
Masa Sekarang
Masa Depan
Tambahan
Ka'bah bukan makam, di dalam ka'bah hanya terdapat ruangan kosong dengan tiga pilar,
Ka'bah (Arab: الكعبة) adalah monumen suci bagi kaum muslim (umat Islam). Merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah patokan untuk hal hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia yang disebut shalat. Selain itu, merupakan bangunan yang wajib dikunjungi pada saat musim haji dan umrah.
Kenapa shalat harus menghadap Ka'bah?
Hal ini sebenarnya merupakan sejarah yang paling tua di dunia. Bahkan jauh sebelum manusia diciptakan di bumi, Allah swt telah mengutus para malaikat turun ke bumi dan membangun rumah pertama tempat ibadah manusia. Ini sudah diturunkan dalam Al-Quran: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia . (QS. Ali Imran : 96).
Konon di zaman Nabi Nuh as, Ka’bah ini pernah tenggelam dan runtuh bangunannya hingga datang masa Nabi Ibrahim as bersama anak dan istrinya ke lembah gersang tanpa air yang ternyata disitulah pondasi Ka’bah dan bangunannya pernah berdiri. Lalu Allah swt memerintahkan keduanya untuk mendirikan kembali ka’bah di atas bekas pondasinya dahulu. Dan dijadikan Ka’bah itu sebagai tempat ibadah Nabi Ibrahim as atau yang dikenal juga dengan sebutan bapak tiga agama dunia (Yahudi, Nasrani, Islam).
Dan ketika Kami menjadikan rumah itu (Ka’bah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (QS. Al-Hajj : 26). Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, (QS. Al-Hajj : 27).
Di masa Nabi Muhammad, awalnya perintah shalat itu ke baitul Maqdis di Palestina. Namun Rasulullah saw berusaha untuk tetap shalat menghadap ke Ka’bah. Caranya adalah dengan mengambil posisi di sebelah selatan Ka’bah. Dengan mengahadap ke utara, maka selain menghadap Baitul Maqdis di Palestina, beliau juga tetap menghadap Ka’bah.
Namun ketika beliau dan para shahabat hijrah ke Madinah, maka menghadap ke dua tempat yang berlawanan arah menjadi mustahil. Dan Rasulullah saw sering menengadahkan wajahnya ke langit berharap turunnya wahyu untuk menghadapkan shalat ke Ka’bah. Hingga turunlah ayat berikut :
Sungguh Kami melihat mukamu menengadah ke langit , maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Al Kitab memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah : 144).
Jadi di dalam urusan menghadap Ka’bah, umat Islam punya latar belakang sejarah yang panjang. Ka’bah merupakan bangunan yang pertama kali didirikan di atas bumi untuk dijadikan tempat ibadah manusia pertama. Dan Allah swt telah menetapkan bahwa shalatnya seorang muslim harus menghadap ke Ka’bah sebagai bagian dari aturan baku dalam shalat
Sumber : Danish56.blogspot
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar