Tentang Suku Baduy
The Baduy (atau Badui), yang menyebut dirinya Kaneka, adalah sebuah komunitas tradisional di bagian barat provinsi Banten, dekat Rangkasbitung. Populasi mereka antara 5000 dan 8000 berpusat di pegunungan Kendeng, di ketinggian 300-500 meter dari permukaan laut Banten, Jawa terkandung dalam hanya 50 mil persegi dari berbukit 120 km dari Jakarta
Kehidupan Tradisional Suku Baduy
Seorang warga suku Baduy tinggal rumah tradisional mereka di wilayah hutan pegunungan Kandeng
Seorang warga Baduy tradisional terlihat di desa mereka di wilayah pegunungan hutan pegunungan Kendeng di Banten, Indonesia. Masyarakat tradisional terdiri dari sekitar 5000-8000 orang yang tersebar, daerah perbukitan hanya 50 kilometer persegi. Agama orang Baduy disebut Wiwitan Agama probe memadukan unsur-unsur Hindu, Buddha dan kepercayaan tradisional, termasuk berbagai tabu seperti tidak makan di malam hari, mendapatkan uang, menyetujui emas atau perak atau bahkan potongan rambut
Seorang ibu suku Baduy memasak nasi secara tradisional di rumah di kawasan hutan pegunungan Kendeng
Seorang wanita dari suku Baduy membuat kain tenun tradisional dari rumah mereka di wilayah hutan pegunungan Kendeng
Pemanndangan umum rumah-rumah tradisional suku Baduy di wilayah hutan pegunungan Kendeng siang hari
Seorang anggota tradisional suku Badui untuk membawa pisang untuk dijual di desa mereka
Seorang pria dari suku Badui memakai gaun kepala tradisional di desa
Seorang anggota suku Baduy sedang mempersiapkan untuk mengangkut kayu dari sungai,untuk dijual di desa mereka di wilayah hutan pegunungan Kendeng
Seorang anggota suku Baduy membawa kayu dari sungai untuk menjual di desa
Seorang anggota suku Baduy membawa kayu dari sungai untuk menjual di desanya
Pemanndangan umum rumah tradisional suku Badui
Dua anak-anak dari suku Baduy membawa kayu bakar menuju desa mereka
Seorang pria dari suku Baduy memakai gaun kepala tradisional di rumahnya
Seorang anggota suku Baduy berjalan di jembatan bambu tradisional di desa
Seorang anggota suku Baduy berjalan menuju desa
Sumber : Skodsa Kaskus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar