Sabtu, 26 Maret 2011

Tokoh Kartun Pengaruhi Selera Makan Anak

MEMBERIKAN produk makanan berbungkus tokoh kartun bisa jadi solusi membantu anak yang susah makan. Namun diingat, tetap pilih produk dengan gizi yang mencukupi.

Memberi makan kepada anak tidaklah mudah. Banyak contoh perilaku anak yang terlihat seperti menolak untuk makan. Misalnya tidak mau makan, melepeh atau memuntahkan makanannya kembali, mengemut, hanya mau makanan cair dan lumat saja, kesulitan dalam mengisap, menelan, mengunyah makanan, atau hanya menyukai satu atau beberapa jenis makanan saja. Keadaan tersebut tidak dapat dibiarkan dan harus segera ditangani dengan mencari penyebab masalah makan anak, di samping memberikan nutrisi padat energi.

Namun, sebuah solusi mungkin dapat membantu ibu untuk membuat anak suka makan. Sebuah penelitian terbaru oleh American Dietetic Association menunjukkan, anak-anak lebih memilih makanan dengan kemasan yang menampilkan tokoh kartun yang dia suka tanpa memperhatikan rasa dan kandungan gizi dalam makanan tersebut.

”Ini membuktikan apa yang kita duga selama ini bahwa anak-anak akan lebih menikmati sajian makanan yang bergambar salah satu karakter kartun atau superhero favorit mereka dalam kardusnya,” kata Keri Gans, juru bicara American Dietetic Association dan penulis buku yang akan segera terbit The Small Change Diet seperti dikutip laman healthday.com.

Gans sendiri tidak terlibat dalam studi tersebut, yang hasilnya akan dipublikasikan pada isu utama edisi Maret jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine. Namun kabar baiknya, ketika tidak terdapat gambar tokoh kartun pada kotak sebuah produk makanan, mereka akan lebih mempertimbangkan makanan menyehatkan ketimbang yang mengandung gula tinggi.

”Penjualan makanan yang memperlihatkan karakter tokoh dapat membantu anak-anak mengingat dan mengidentifikasi sebuah produk. Mereka umumnya memiliki rekaman secara visual,” tutur Sarah Vaala, penulis pendamping yang seorang kandidat doktor Annenberg School for Communications di University, Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat.

Menurut dia, gambar kartun yang sedang populer biasanya terpampang dalam kemasan produk dengan kandungan gizi yang kurang baik. Studi sebelumnya yang dilakukan oleh Yale University dan dipublikasikan Juni lalu juga mengungkap hal yang sama. Produk makanan dengan gambar karakter semisal Dora the Explorer di Amerika Serikat justru membimbing anak-anak memilih produk makanan berkalori tinggi, bukan makanan yang menyehatkan dan bernutrisi.

Untuk meneliti hal itu, penulis utama studi yang juga kandidat doktor di Annenberg School Matt Lapierre mengatakan, peneliti mencari produk sereal yang manis, tapi tidak terlalu manis (hanya mengandung 6 sampai 9 gram gula), tidak tersedia secara luas dan tidak diiklankan di televisi. Setelah menjelajahi hampir seluruh pasar swalayan di Amerika Serikat, mereka akhirnya memilih merek Clifford Crunch, yang hanya dijual di supermarket Whole Foods.

Clifford Crunch dalam kemasannya menampilkan karakter rekaan mereka sendiri, yaitu tokoh anjing merah raksasa bernama Clifford yang juga muncul dalam buku dan tayangan kartun untuk anak-anak. Meskipun begitu, dalam riset ini peneliti hanya menggunakan sereal yang berasa tidak terlalu manis lalu dikemas dalam kotak kardus yang memang diciptakan untuk menyerupai sereal baru.

Memilih karakter untuk beberapa kemasan sereal ”baru” yang para peneliti rancang ternyata lebih banyak menimbulkan cobaan yang berat, tetapi karakter Mumble dan Gloria, penguin dari film Happy Feet, keduanya dikenal oleh anak-anak kecil dan belum ditampilkan pada kotak sereal. Peneliti lalu satu dari empat produk berbeda kepada 80 anak dengan rentang usia 4–6 tahun.

Dua dari empat produk tersebut bertuliskan ”kandungan gula yang cukup” dan dua sisanya berlabel ”kandungan gula yang menyehatkan”. Satu dari seluruh produk ”bermerek” tersebut menampilkan gambar tokoh penguin yang dicantumkan dalam kemasan bagian depannya, dan lainnya tidak. Semua produk berisi sereal dari Clifford Crunch.

Para peneliti mencatat bahwa sebagian besar anak-anak memang suka makan sereal, tetapi mereka secara signifikan lebih suka jika kotak kardusnya menampilkan karakter kartun berbentuk penguin. Mereka juga lebih memilih sereal dengan bertuliskan ”kandungan gula yang menyehatkan” daripada ”kandungan gula yang cukup”. Hal ini menunjukkan bahwa pesan kesehatan dalam produk makanan sudah berjalan efektif.
(Koran SI/Koran SI/ftr)



Sumber

Tidak ada komentar: