Kamis, 03 Maret 2011

Taronga Zoo, Bukan Sekadar Kebun Binatang

Detail Berita
(Foto: simonherbert.net)
KEBUN binatang menjadi tujuan wisata sekaligus sarana belajar anak soal keanekaragaman fauna. Di Taronga Zoo, anak juga bisa mengetahui proses konservasi binatang buas.

Taronga terletak di Bradleys Head Road Mosman, Sydney, New South Wales, Australia. Dari Sidney Harbour, perjalanan menuju Taronga ditempuh selama tak lebih dari 30 menit menggunakan bus. Didukung oleh jalan yang lengang tanpa sedikit kemacetan, perjalanan menuju Taronga terasa menyenangkan.

Taman margasatwa terbesar di Sydney seluas 28 hektare ini tidak sekadar tempat rekreasi bagi keluarga, tetapi juga wahana konservasi binatang buas melalui program pendidikan, pemeliharaan, pengembangbiakan, juga penelitian.

Berdirinya Taronga Zoo tidak lepas dari peran The Zoological Society of New South Wales yang membuka kebun binatang pertama kali pada 1884 di Moore Park Sydney. Setelah berkunjung ke Harburg Zoo, Jerman, 1908, sekretaris komunitas pencinta binatang itu, Albert Sherbourne Le Souef, terinspirasi membuat taman margasatwa baru di Sydney.

Pada 1912, pemerintah New South Wales menghibahkan tanah seluas sekira 17,2 hektare di bagian utara Sydney Harbour untuk dibangun taman margasatwa yang kemudian dinamai Taronga Zoo. Sebanyak 228 mamalia, 552 burung, dan 64 reptil dari Moore Park dipindah ke Taronga. Lahan makin diperluas dan 7 Oktober 1916, Taronga dibuka untuk umum.

Wallaby dan wombat, dua jenis hewan khas Australia, menarik perhatian. Di sana ada wallaby leher merah (Macropus rufogriseus) dan wallaby rawa (Wallabia bicolor). Warna merah pada wallaby leher merah ternyata bisa berbeda–beda, ada yang hanya menyemburat di bagian leher, tetapi ada pula yang tersebar di beberapa bagian tubuhnya.

Si wombat yang diberi nama Abdul sangat lucu. Dia sepertinya mengerti jika sedang diperhatikan. Ia berlarian dan mulai menggali–gali tanah. Hewan mamalia ini berkaki dan berekor pendek dengan panjang tubuh sekitar satu meter. Nama wombat dan wallaby diambil dari bahasa orang Aborigin Eora, yakni Aborigin yang tinggal di Sydney pada 1788.

Meski proses pencernaan makanan berjalan lambat—bisa mencapai 14 hari—wombat bisa berlari cepat hingga mencapai 40 kilometer per jam dan bertahan selama 90 detik. Jadi, meski kelihatannya lucu dan menggemaskan, hewan ini tak bisa dipelihara di rumah.

Selain binatang, yang menarik dari taman ini adalah rimbun dan asrinya pepohonan. Hampir semua pepohonan asli ditanam di sana sejak Taronga dibuka 1916, 90 tahun lalu.

Fasilitas lain yang ditawarkan Taronga adalah berfoto bersama koala. Banyak pengunjung ingin merasakan pengalaman itu dengan membayar 5 dolar Australia. Banyak pula pengunjung berfoto bersama gambar koala.

Taronga dengan alamnya yang asri mirip dengan Taman Safari di Bogor, Jawa Barat. Hanya, Taronga lebih menekankan pada unsur pendidikan bagi pelajar. Para pelajar dilibatkan dalam proses investigasi dan konservasi binatang serta lingkungan tinggalnya. Di sana ada petugas yang khusus menangani masalah pendidikan dengan tujuan membuat kunjungan ke Taronga menjadi lebih berkesan dan bernilai. (ftr)
(uky)
 
 
 
Sumber: trevel.okezone

Tidak ada komentar: