PADA artikel yang lalu, saya sudah memaparkan tentang membuat tujuan finansial. Selanjutnya adalah mengenai tujuan yang berujung pada kebebasan finansial.
Banyak orang menyamakan antara kebebasan finansial dengan passive income. Apakah betul keduanya sama?
Pada dasarnya, tujuan akhir rencana keuangan adalah memperoleh ketenangan hidup melalui kebebasan finansial (financial freedom). Jika merasa tidak mendapatkan hal itu, pada umumnya karena mereka tidak mengetahui apa yang diinginkan.
Memiliki
kebebasan finansial berarti mampu hidup sesuai standar yang kita
inginkan tanpa harus bekerja atau bergantung pada uang orang lain.
Tujuan ini menggiring kita untuk tegar memilih apa yang akan dilakukan
saat ini dan di masa depan, baik untuk diri sendiri maupun orang-orang
yang kita cintai.
Sedangkan memiliki pendapatan tanpa harus bekerja disebut pendapatan pasif (passive income).
Ketika pendapatan pasif ini lebih besar dari pengeluaran, di situlah
kebebasan finansial yang sesungguhnya kita temui. Gaya hidup kita
terbayar oleh pendapatan tersebut.
Pertanyaannya, berapa banyak
uang yang harus kita miliki agar kita dapat hidup dengan standar yang
kita inginkan? Pernahkah Anda menghitung berapa yang Anda butuhkan agar
Anda tetap sejahtera dan bebas dari rasa khawatir di saat pensiun nanti?
Ada dua sumber utama untuk memperoleh pendapatan pasif: investasi dan bisnis yang sedang berjalan untuk kita.
Jika
ingin memperoleh pendapatan pasif setara investasi dengan imbal hasil
10 persen per tahun, kita harus menghitung berapa besar modal yang
diperlukan. Setelah itu, mulailah mengumpulkannya sejak dini untuk
diinvestasikan pada instrumen yang tepat.
Pendapatan pasif juga
mungkin dari bisnis. Misalnya bisnis waralaba, properti, pemasaran
internet, atau yang lain. Semua ini menghajatkan kreativitas yang tinggi
agar bisa mencapai target.
Kunci dari menjadikan bisnis sebagai sumber pendapatan adalah membuat sistem yang tepat agar bisnis berjalan dengan sendirinya (auto pilot).
Apabila bisnis yang kita jalankan masih menuntut kehadiran dan
keterlibatan kita 100 persen, bisnis tersebut belum menjadi mesin untuk
mendatangkan pendapatan pasif.
Oleh karena itu, berpikirlah
kreatif mulai sekarang. Bisnis apa yang kelak bisa Anda jadikan mesin
penghasil pendapatan pasif Anda.
Rahasia memperoleh pendapatan
pasif yang Anda inginkan adalah dengan memiliki lebih dari satu sumber
atau mesin penghasilnya. Sebaiknya Anda memiliki kedua jenis sumber
pendapatan pasif, yaitu instrumen investasi dan bisnis. Inilah apa yang
dikatakan, 'membuat uang bekerja untuk kita'.
Apabila sumber
pendapatan pasif kita analogikan dengan cerita angsa bertelur emas, maka
bisnis dan investasi yang Anda miliki adalah angsa tersebut. Saat telur
yang dihasilkan belum cukup, Anda tidak mungkin membunuh angsa tersebut
untuk mengeluarkan semua telur yang ada di Perutnya. Sebab Anda tidak
akan menemukan telur-telur tersebut.
Apa yang harus Anda lakukan
adalah memilah sebagian telur untuk diperam dan dirawat menjadi seekor
angsa bertelur emas yang baru. Dengan begitu, angsa Anda akan terus
bertambah. Inilah pemikiran terbaik dalam memperoleh pendapatan pasif
yang saya dapatkan dari mentor saya di Amerika.
Perlu Anda
ingat, angsa tersebut tidaklah harus sesuatu yang begitu canggih sampai
Anda pun bingung menentukannya. Lihatlah di sekitar lingkungan Anda.
Saat ada masalah yang terjadi, sesungguhnya di situ pula ada kesempatan
menciptakan angsa bertelur emas.
Mudah-mudahan uraian ini dapat
mengubah cara berpikir Anda tentang uang. Uang bisa memperbudak
seseorang, tetapi sesungguhnya uang juga bisa menjadi budak yang
membantu kita meraih kesejahteraan dan ketenangan dalam hidup.
Pikiran, Anda yang menentukan posisi uang dalam kehidupan Anda.
To Serenity,
Dwita Ariani, MM, RFA, RIFA
Twitter: @BundaWita
Financial educator dari Zelts Consulting
sumber : yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar