Minggu, 01 Desember 2013

Kebebasan Finansial dengan Passive Income

PADA artikel yang lalu, saya sudah memaparkan tentang membuat tujuan finansial. Selanjutnya adalah mengenai tujuan yang berujung pada kebebasan finansial.

Banyak orang menyamakan antara kebebasan finansial dengan passive income. Apakah betul keduanya sama?

Pada dasarnya, tujuan akhir rencana keuangan adalah memperoleh ketenangan hidup melalui kebebasan finansial (financial freedom). Jika merasa tidak mendapatkan hal itu, pada umumnya karena mereka tidak mengetahui apa yang diinginkan.

Memiliki kebebasan finansial berarti mampu hidup sesuai standar yang kita inginkan tanpa harus bekerja atau bergantung pada uang orang lain. Tujuan ini menggiring kita untuk tegar memilih apa yang akan dilakukan saat ini dan di masa depan, baik untuk diri sendiri maupun orang-orang yang kita cintai.

Sedangkan memiliki pendapatan tanpa harus bekerja disebut pendapatan pasif (passive income). Ketika pendapatan pasif ini lebih besar dari pengeluaran, di situlah kebebasan finansial yang sesungguhnya kita temui. Gaya hidup kita terbayar oleh pendapatan tersebut.

Pertanyaannya, berapa banyak uang yang harus kita miliki agar kita dapat hidup dengan standar yang kita inginkan? Pernahkah Anda menghitung berapa yang Anda butuhkan agar Anda tetap sejahtera dan bebas dari rasa khawatir di saat pensiun nanti?

Ada dua sumber utama untuk memperoleh pendapatan pasif: investasi dan bisnis yang sedang berjalan untuk kita.

Jika ingin memperoleh pendapatan pasif setara investasi dengan imbal hasil 10 persen per tahun,  kita harus menghitung berapa besar modal yang diperlukan. Setelah itu, mulailah mengumpulkannya sejak dini untuk diinvestasikan pada instrumen yang tepat.

Pendapatan pasif juga mungkin dari bisnis. Misalnya bisnis waralaba, properti, pemasaran internet, atau yang lain. Semua ini menghajatkan kreativitas yang tinggi agar bisa mencapai target.

Kunci dari menjadikan bisnis sebagai sumber pendapatan adalah membuat sistem yang tepat agar bisnis berjalan dengan sendirinya (auto pilot). Apabila bisnis yang kita jalankan masih menuntut kehadiran dan keterlibatan kita 100 persen, bisnis tersebut belum menjadi mesin untuk mendatangkan pendapatan pasif.

Oleh karena itu, berpikirlah kreatif mulai sekarang. Bisnis apa yang kelak bisa Anda jadikan mesin penghasil pendapatan pasif Anda.

Rahasia memperoleh pendapatan pasif yang Anda inginkan adalah dengan memiliki lebih dari satu sumber atau mesin penghasilnya. Sebaiknya Anda memiliki kedua jenis sumber pendapatan pasif, yaitu instrumen investasi dan bisnis. Inilah apa yang dikatakan, 'membuat uang bekerja untuk kita'.

Apabila sumber pendapatan pasif kita analogikan dengan cerita angsa bertelur emas, maka bisnis dan investasi yang Anda miliki adalah angsa tersebut. Saat telur yang dihasilkan belum cukup, Anda tidak mungkin membunuh angsa tersebut untuk mengeluarkan semua telur yang ada di Perutnya. Sebab Anda tidak akan menemukan telur-telur tersebut.

Apa yang harus Anda lakukan adalah memilah sebagian telur untuk diperam dan dirawat menjadi seekor angsa bertelur emas yang baru. Dengan begitu, angsa Anda akan terus bertambah. Inilah pemikiran terbaik dalam memperoleh pendapatan pasif yang saya dapatkan dari mentor saya di Amerika.

Perlu Anda ingat, angsa tersebut tidaklah harus sesuatu yang begitu canggih sampai Anda pun bingung menentukannya. Lihatlah di sekitar lingkungan Anda. Saat ada masalah yang terjadi, sesungguhnya di situ pula ada kesempatan menciptakan angsa bertelur emas.

Mudah-mudahan uraian ini  dapat mengubah cara berpikir Anda tentang uang. Uang bisa memperbudak seseorang, tetapi sesungguhnya uang juga bisa menjadi budak yang membantu kita meraih kesejahteraan dan ketenangan dalam hidup.

Pikiran, Anda yang menentukan posisi uang dalam kehidupan Anda.

To Serenity,


Dwita Ariani, MM, RFA, RIFA
Twitter: @BundaWita
Financial educator dari Zelts Consulting

sumber : yahoo.co.id

Tidak ada komentar: