VIVAnews - PT Koperasi Angkutan Jakarta terus melakukan sosialisasi terhadap angkutan berpendingin ruangan milik mereka yang baru dioperasikan.
Sebab, pola operasi Kopaja tersebut tidak seperti biasa. "Penumpang akan kami turunkan dan naikan di halte saja. Ini harus dipaksakan agar masyarakat sadar kalau Kopaja telah berubah," kata Nanang Basuki, Ketua Umum PT Koperasi Angkutan Jakarta, kepada VIVAnews.com, Senin malam, 8 Agustus 2011.
Menurut Nanang, penerapan manajemen pengangkutan penumpang terus dilakukan untuk mengubah pandangan masyarakat dan kebiasan mengenai bus Kopaja yang biasanya penuh dan dapat berhenti kapan saja.
PT Kopaja masih membahas dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, apakah akan dilakukan penambahan halte atau memasang rambu baru untuk tempat pemberhentian.
"Akan distandarkan hanya berhenti di halte. Hal ini sedang dibicarakan karena kurangnya halte. Masih ada juga penumpang yang memaksa naik pintu belakang, dan mengubah kebiasaan ini tidak mudah," katanya lagi.
Meski belum bisa dilihat secara pasti jumlah penumpang yang naik Kopaja AC hari Senin kemarin, tapi sudah terlihat bahwa animo masyarakat dengan kendaraan umum ini cukup tinggi.
Saat dioperasikan pertama kali, ada 17 armada Kopaja AC S-13 yang dioperasian untuk melayani penupang dari Ragunan menuju Slipi.
Bus ini memiliki tampilan yang hampir serupa dengan bus TransJakarta, yakni memiliki pegangan tangan khusus. Kursinya pun relatif sama dengan kursi yang ada pada bus Transjakarta, begitupula dengan sistem pintu masuk dan keluar penumpang.
Kopaja AC ini akan melintasi kawasan Cilandak KKO – TB Simatupang – Pondok Indah – Gandaria – Mayestik -CSW- Semanggi – Slipi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar