Selasa, 09 Agustus 2011

Tsunami Jepang Ciptakan Gunung Es Baru


Para ilmuwan telah menghubungkan sebuah gempa bumi besar dan tsunami berikutnya yang akan terjadi di Tohoku, lepas pantai Jepang untuk penciptaan gunung es besar di belahan bumi terjauh.

Brunt Kelly, seorang spesialis kriosfer di NASA Goddard Space Flight Center, baru-baru ini menegaskan bahwa tsunami yang terjadi Maret 2011 bertanggung jawab atas lahirnya gunung es di Kutub Selatan.

Menurut Brunt, kelahiran sebuah gunung es bisa terjadi karena berbagai cara, terlebih setelah tsunami. Ilmuwan mengamati gunung es baru yang ada di Kutub Selatan luas permukaannya dua kali lebih luas daripada permukaan Manhattan. Gunung es tersebut mengambang ke laut sesaat setelah gelombang laut tsunami mencapai Kutub Selatan.

"Di masa lalu kita sudah melahirkan peristiwa di mana kita mencari sumbernya. Ini merupakan sebuah skenario terbalik. Kita lihat lahirnya peristiwa tersebut dan kita pergi untuk mencari bagaimana itu terjadi," jelasnya, seperti dikutip TG Daily, Selasa (9/8/2011).

"Kami langsung mengetahuinya sebagai salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah. Kami tahu akan ada gelombang yang cukup besar. Dan kali ini kami mengetahui penyebabnya," tambahnya.

Ditahun 1970-an para ilmuwan sempat berspekulasi tentang penyebab lapisan es mencair. Lapisan es tersebut berasal dari geltser yang akhirnya menutupi permukaan tanah yang disebabkan oleh gelombang besar. Kemungkinan gelombang tersebut memiliki ketinggian 30 cm ketika mencapai kutub selatan.

Tapi konsistensi gelombang cukup membuat tekanan sebagai penyebab lahirnya gunung baru tersebut. Ini membuat bentangan es mengambang seluas 260 kaki atau 80 meter, sehingga mengakibatkan permukaan tanah terendam oleh es tebal.

"Saya tidak memiliki harapan yang kuat bagaimana kita bisa melihat dengan baik sesuatu Gambaran dengan cepat. Saya bisa mendapatkan itu dari MODIS Rapid Response, tapi cukup berawan," ungkap Brunt.

"Saya merasa pesimis, ini terlalu gelap dan kita tidak bisa melihat apa-apa. Maka, akan ada satu gambar yang jelas jika awan dibersihkan, dan Anda bisa melihat proses lahirnya gunung tersebut," pungkasnya.

Sebuah gambar terlihat lebih dekat melalui data radar aperture sintetis dari satelit European Space Agency, Envisat, yang dapat menembus awan dan menemukan gambar dua gunung es yang berukuran sedang atau lebih.

Ada empat gunung es terbesar dengan luas permukaan masing-masing mencapai enam mil. Ini hampir sama dengan luas permukaan di Manhattan. Maka jika semua permukaan es menyatu maka luasnya sama dengan dua kali Manhattan.

Sumber : kaskus

Tidak ada komentar: