Jumat, 12 Agustus 2011

Takakura: solusi SAMPAH Organik rumah tangga.

TAKAKURA Sampah organik

Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.[1] Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting.[2] Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos).[3] Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.[4] Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam

Keranjang Takakura
Keranjang Takakura adalah keranjang pengomposan yang dikembangkan dan diperkenalkan oleh seorang Profesor Takakura dari Jepang. Beliau memperkenalkan bahwa pengomposan dalam rumah tangga sangat mungkin dilakukan melalui teknologi yang tepat dan dengan cara yang sederhana.

Kenapa harus Takakura?
Keranjang ini digunakan untuk melakukan pengomposan sampah organik. Dalam hal ini, samapah yang tadinya tak ada gunanya akan diolah dan diubah menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai harga. Keranjang Takakura dirancang untuk mengolah sampah organik di rumah tangga. Sampah organik setelah dipisahkan dari sampah lainnya, diolah dengan memasukkan sampah organik tersebut ke dalam keranjang Takakura. Bakteri yang terdapat dalam starter kit pada keranjang Takakura akan menguraikan sampah menjadi kompos, tanpa menimbulkan bau dan tidak mengeluarkan cairan. Inilah keunggulan pengomposan dengan keranjang Takakura

Bagaimana Cara Kerja Takakura?
Metode keranjang takakura merupakan proses pengomposan aerob di mana udara dibutuhkan sebagai asupan penting dalam proses pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan sampah menjadi kompos. Media yang dibutuhkan dalam proses pengomposan yaitu dengan menggunakan keranjang berlubang, diisi dengan bahan-bahan yang dapat memberikan kenyamanan bagi mikroorganisme. Proses pengomposan metode ini dilakukan dengan cara memasukkan sampah organik – idealnya sampah organik tercacah – ke dalam keranjang setiap harinya dan kemudian dilakukan kontrol suhu dengan cara pengadukan dan penyiraman air.

Keranjang kompos Takakura adalah hasil penelitian dari seorang ahli Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistim pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun Mr. Takakura bekererja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang “memakan” sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan. Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang deikembang biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang Takakura. Hasil percobaan itu, Mr. Takakura menemukan keranjang yang disebut “Takakura Home Method” yang dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama keranjang Takakura.

Keranjang ini mempunyai konsep yang sama dengan konsep pengomposan biasa, hanya saja keranjang ini bisa disimpan dalam ruangan. Keranjang ini berukuran kecil tetapi kinerjanya tinggi. Metode takakura ini mampu mengompos dengan cepat dan kecil sekali kemungkinan timbulnya bau. Walaupun ruang yang disisakan untuk menghompos hanya 1/3 wadah, tetapi wadah akan penuh paling cepat 2-3 bulan. Takakura memiliki kapasitas untuk mengolah 1-2 kg sampah per-hari dengan jumlah anggota keluarga 5 hingga 7 orang

Cara Membuat Takakura
Bahan-bahan yang diperlukan
1. Keranjang plastic berventilasi (tempat pakaian kotor). Ukuran besar atau sedang, lengkap dengan tutupnya.
2. Kardus bekas seukuran keranjang plastic.
3. Cetok/.
4. Gabah/ kulit beras dimasukkan ke dalam kantung dari kain vitrase (2 buah).
5. Kompos jadi, dibeli di tempat penjualan bibit yang nantinya dicampur/diaduk dengan sampah yang sudah dicacah (daun, sayuran, sisa buah).
6. Kain tipis/ kain kasa warna hitam sebesar tutup keranjang
Cara Mambuat
1. Siapkan keranjang plastic berventilasi ukuran (min 30 x 40 x 50 cm).
2. Lapisi bagian dalam dengan karton bekas kardus.
3. Letakkan bantal berventilasi berisi gabah di bagian dasar keranjang (bantal 1).
4. Isi dengan kompos jadi + / – setinggi 25 cm.
5. Letakkan bantal 2 berisi gabah di atas kompos jadi.
6. Tutup dengan kain kasa hitam bersama dengan tutup keranjang

Cara Menggunakan Keranjang Takakura
1. Buka keranjang Takakura, kain penutup dan bantalan sekam
2. Gali media pengkomposan dengan sekop kecil tepat di tengahnya sehingga terbentuk lubang. Sesuaikan ukuran galian dengan jumlah sampah yang akan dimasukkan.
3. Kemudian masukkan sampah organis yang akan anda kompos.
4. Timbun sampah tadi dengan menggunakan media yang ada di tepian lubang sehingga sampah tertutupi.
5. Tutup kembali dengan bantal sekam
6. Tutup kembali keranjang Takakura dengan kain penutup dan penutup keranjang

Di hari berikutnya ketika kita akan memasukkan sampah, terlebih dahulu perlu melakukan pengadukan secukupnya, supaya sampah yang dimasukan sehari sebelumnya tercampur merata dengan media pengkomposan. Setelah itu lakukanlah langkah nomor 2 hingga nomor 6 di atas.

Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.

Hindarkan keranjang dari terik matahari langsung, agar keranjang tidak cepat rusak dan kompos tidak cepat kering, hindarkan pula dari hujan, simpan keranjang di tempat teduh.


sampah yang bisa diolah
1. Sisa sayuran.
Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya. Untuk sayuran yang bersantan, lakukan hal yang sama.

2. Sisa nasi.

3. Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.

4. Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak


Sumber : kaskus

Tidak ada komentar: