Sabtu, 26 Februari 2011

Malaikat Izrail

ASSALAMUALAIKUM


 
Izrail (Arab:عزرائیل, Azrail, Asriel, Azaril dan Azrael) adalah Malaikat pencabut nyawa dan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail, dan Israfil dalam ajaran Islam. Nama Izrail tidak pernah disebut dalam Al-Qur'an. Walau begitu ia selalu disebut dengan Malak al Mawt (Arab: ملكالموت) atau Malaikat Maut yang oleh sebagian kalangan diidentikkan sebagai Izrail
 
Wujud Izrail
Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat Mikail baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.


Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.

Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faran dan di setiap bulu ada satu juta muka di setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.

Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, niscaya tidak setitikpun akan jatuh melimpah
 
 
Kematian
Sesungguhnya seorang hamba mukmin apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para malaikat dari langit yang berwajah putih seakan wajah mereka ibarat matahari. Mereka membawa kafan dan parfum dari surga. Mereka duduk di samping calon mayat sejauh mata memandang.

Diriwayatkan bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datanglah Malaikat maut Alaihis Salam dan duduklah di samping kepala calon mayat seraya berkata: "Wahai jiwa yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridha dari Allah".

Maka keluarlah rohnya dengan lembut seperti air yang menetes dari bibir tempat air. Malaikat maut-pun mengambilnya, setelah Malaikat mengambil ruh itu maka segera di masukkan dalam kafan yang dari surga tersebut dan diberi parfum yang dari surga itu. Lalu keluarlah dari ruh itu bau yang sangat wangi seperti bau parfum yang paling wangi di muka bumi ini.

Ketika telah keluar ruhnya maka para Malaikat diantara langit dan bumi mensalatinya, demikian pula semua Malaikat yang di langit. Dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit, semua penjaga pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh tersebut lewat melalui pintunya.

Para Malaikat membawa ruh itu naik ke langit, dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat mereka selalu bertanya: "Ruh siapa yang wangi ini???" Para Malaikat yang membawanya menjawab: "Ini ruhnya Fulan bin Fulan", sambil menyebutkan panggilan-panggilan terbaiknya selama di dunia.

Malaikat yang membawanya menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia, Kebaikan-kebaikannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta. Tatkala telah sampai di langit dunia para Malaikat meminta dibukakan pintunya.

Malaikat penjaga pintu langit membuka pintu itu, kemudian semua Malaikat yang ada ikut mengiringi ruh itu sampai ke langit berikutnya hingga berakhir di langit ke tujuh. Lalu Allah berfirman: "Tulislah catatan amal hamba-Ku di Illiyyiin! Tahukah kamu apakah Illiyyiin itu? (Yaitu) kitab yang bertulis (untuk mencatat amal orang yang baik)" (QS. Al-Muthaffifiin: 19-20).

Ditulislah catatan amalnya di Illiyyiin. Kemudian dikatakan: "Kembalikanlah ia ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta membangkitkan mereka darinya pula pada kali yang lain". Roh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya
 
 
Sakaratul Maut
Sesungguhnya seorang hamba yang kafir atau fajir (banyak dosa), apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para Malaikat dari langit yang sangat keras lagi berwajah hitam sambil membawa kain yang kasar dari neraka. Para malaikat itu duduk disamping calon mayit sejauh mata memandang.

Diriwayatkan bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datang Malaikat maut Alaihis Salam dan duduk di samping kepalanya seraya berkata: "Wahai jiwa yang busuk keluarlah menuju murka dan kebencian dari Allah". Roh itupun terkejut...Lalu Malaikat mencabutnya seperti mencabut alat pemanggang yang banyak cabangnya dari kain yang basah sehingga terputuslah urat-urat dan ototnya.

Malaikat itupun mengambil rohnya dan langsung memasukkannya kedalam kain kasar (yang dari neraka itu). Keluar dari ruh itu bau yang sangat busuk seperti bau paling busuk yang pernah ada di muka bumi ini.

Para Malaikat lalu membawa roh itu naik, tiadalah melalui rombongan Malaikat melainkan mereka selalu bertanya: "Roh siapa yang busuk ini?"...Para Malaikat yang membawanya menjawab: "Ini rohnya Fulan bin Fulan", dengan menyebut panggilan-panggilan buruknya ketika di dunia...Malaikat yang membawanya menyebutkan keburukan-keburukanya selama di dunia...Keburukan-keburukannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta.

Semua malaikat diantara langit dan bumi melaknatinya (mengutuknya), juga semua malaikat yang di langit. Ditutup untuknya pintu-pintu langit. Masing-masing penjaga pintu berdoa kepada Allah agar ruh itu tidak lewat melalui pintunya.

Tatkala telah sampai di langit dunia mereka meminta agar dibuka pintunya dan ternyata tidak dibukakan. Kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa ala alihi wa sallam membacakan: "Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum." (QS.Al-A?raaf: 40).

Lantas Allah berfirman: "Tulislah catatan amalnya di sijjiin, dibumi yang paling bawah", Kemudian dikatakan: "Kembalikan hambaKu ke bumi karena Aku telah berjanji bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta mengeluarkan mereka darinya pula pada kali yang lain".

Lalu rohnya dilempar dari langit sehingga terjatuh ke bumi, kemudian Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam membacakan ayat: "Dan barangsiapa menyekutukan Allah, maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS. Al-Hajj: 31)
 
Kisah Malaikat Izrail
Disebutkan bahwa suatu ketika Allah SWT. memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa seorang pemuda kafir.

Setelah mencabut nyawanya dan dibawa ke langit, beliau melewati serombongan malaikat dan mereka bertanya "Ya malaikat maut, kamu diberi tugas oleh Allah untuk mencabut nyawa mahluknya, apakah kamu tidak pernah sesekali merasa kasihan saat mencabut nyawa ?".

Malaikat maut pun menjawab: "Iya sebenarnya aku pernah merasa iba, saat itu aku ditugaskan untuk mencabut nyawa seorang ibu yang baru melahirkan putranya di tengah hutan sendirian, aku merasa iba terhadap ibu karena harus berpisah dengan bayi tersebut dan meninggalkannya sendirian di tengah hutan dan aku merasa iba terhadap nasib bayi tersebut karena sendirian di tengah hutan".

Para malaikat pun kembali bertanya: "Apakah kamu tau siapa roh yang baru saja kamu cabut ini ? dia adalah bayi dari ibu yang kamu ceritakan tadi".

Mendengar hal ini, malaikat maut pun sujud kepada Allah SWT. dan berkata: "Ya Allah, hamba memohon ampun kepadaMu dan memohon terhindar dari makar-Mu. Karena sesungguhnya hanya Engkaulah yang maha berkehendak apakah seseorang hamba akan Engkau jadikan ahli surga atau ahli neraka
 
Sumber : kaskus.us

Tidak ada komentar: