Selasa, 22 Februari 2011

Wibawa Pemerintah yang Kian Pudar

Apa maksudnya sebuah organisasi kemasyarakatan bisa seenaknya mengancam kepala negara. Dan lucunya lagi, organisasi tersebut mengancam dengan alasan yang kurang masuk akal, yakni khawatir dibubarkan. Lantas, kenapa negara jadi ciut?

Hanya karena Presiden mengatakan ingin membubarkan organisasi kemasyarakatan yang berbuat anarkis, tiba-tiba sebuah organisasi berbasis Islam yang merasa disudutkan dengan ucapan presiden, langsung kebakaran jenggot. Padahal, presiden tidak menyebut gamblang apa nama organisasi anarkis itu.

Keberanian organisasi masyarakat ini patut dicermati. Bisa jadi ini sebagai tanda sudah tidak ada lagi wibawa pemerintah di mata masyarakat. Seorang kepala negara dengan seenaknya diancam untuk dilengserkan. Lucunya lagi, pemerintah pun ikut terpancing dengan merespons ancaman itu.

Masalah pun menjadi melebar.Awalnya ingin menertibkan organisasi anarkis di Tanah Air, menjadi merembet ke perseteruan kepala negara dengan ormas. Duh, bagaimana pemerintah mau "dipandang" warga negaranya jika tidak tegas.

Seharusnya pemerintahan SBY-Boediono hanya fokus bagaimana menertibkan organisasi masyarakat yang memang benar berbuat anarkis. Kalau perlu sebut nama organisasinya biar tidak menjadi samar dan melebar. Kalau sudah punya bukti dan fakta di lapangan kenapa harus takut.

Polisi sebagai salah satu perangkat penegakan hukum di masyarakat juga harus memberikan andil lebih dalam hal ini. Jangan hanya diam, dan lambat menuntaskan persoalan. Tentu polisi sudah punya data siapa saja organisasi yang dimaksud presiden itu.

Namun, karena didiamkan berlarut-larut, persoalan pun menjadi buyar lagi. Para pelaku kekerasan tetap bisa melenggang dan korban hanya bisa menerima nasib. Kalau begini wajar warga negara tak lagi hormat kepada kepala negara dan seenaknya ingin menggulingkan presiden karena tak ada lagi wibawa di mata rakyat

Sumber : http://suar.okezone.com/read/2011/02/15/59/424930/59/wibawa-pemerintah-yang-kian-pudar

Tidak ada komentar: